Pontianak (Antara Kalbar) - Sebagian Kota Pontianak dan sekitarnya diguyur hujan setelah sebulan lebih mengalami kekeringan dan memicu kabut asap.
"Akhirnya setelah sekian lama tidak hujan di Pontianak," kata Winda, 21, warga Jalan Pancasila, Pontianak Kota, Sabtu.
Mahasiswi di perguruan tinggi negeri Kota Pontianak itu berharap hujan berlangsung cukup lama untuk mengurangi cuaca panas yang terjadi sebulan terakhir.
Di kawasan Jalan A Yani II Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi.
"Tadi di Kota katanya sudah hujan, sekarang baru sampai sini," ujar Nesia, warga perumahan Duta Bandara.
Ia mengaku kewalahan ketika hujan tidak turun karena stok air bersih yang terbatas.
Namun air hujan yang ditampung tidak dapat digunakan karena masih bau asap. "Biasa, kalau hujan tidak turun, dan mulai kabut asap, air hujan pertama berwarna hitam dan bau asap," ujar ibu tiga anak itu.
Hujan juga mewarnai prosesi pembakaran replika naga yang digunakan selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2014 di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Tema Perayaan Cap Go Meh 2014 yakni "Persaudaraan Dalam Pergelaran Kebudayaan Cap Go Meh 2014".
Ada enam replika naga dari Yayasan Sosial dan Pemadam Kebakaran (YPK) Merdeka, YPK Beringin, YPK Khatulistiwa, Budi Pekerti, YPK Bhakti Suci, dari dari YPK Mitra Bhakti.
Setelah menjalani ritual "tutup mata" di Kelenteng Kwan Tie Bio, naga-naga tersebut menjalani ritual pembakaran dengan maksud mengirim roh naga ke kayangan yang sebelumnya diundang turun ke bumi.
(T.T011/N002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Akhirnya setelah sekian lama tidak hujan di Pontianak," kata Winda, 21, warga Jalan Pancasila, Pontianak Kota, Sabtu.
Mahasiswi di perguruan tinggi negeri Kota Pontianak itu berharap hujan berlangsung cukup lama untuk mengurangi cuaca panas yang terjadi sebulan terakhir.
Di kawasan Jalan A Yani II Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi.
"Tadi di Kota katanya sudah hujan, sekarang baru sampai sini," ujar Nesia, warga perumahan Duta Bandara.
Ia mengaku kewalahan ketika hujan tidak turun karena stok air bersih yang terbatas.
Namun air hujan yang ditampung tidak dapat digunakan karena masih bau asap. "Biasa, kalau hujan tidak turun, dan mulai kabut asap, air hujan pertama berwarna hitam dan bau asap," ujar ibu tiga anak itu.
Hujan juga mewarnai prosesi pembakaran replika naga yang digunakan selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2014 di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Tema Perayaan Cap Go Meh 2014 yakni "Persaudaraan Dalam Pergelaran Kebudayaan Cap Go Meh 2014".
Ada enam replika naga dari Yayasan Sosial dan Pemadam Kebakaran (YPK) Merdeka, YPK Beringin, YPK Khatulistiwa, Budi Pekerti, YPK Bhakti Suci, dari dari YPK Mitra Bhakti.
Setelah menjalani ritual "tutup mata" di Kelenteng Kwan Tie Bio, naga-naga tersebut menjalani ritual pembakaran dengan maksud mengirim roh naga ke kayangan yang sebelumnya diundang turun ke bumi.
(T.T011/N002)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014