Pontianak (Antara Kalbar) - Program pelatihan peningkatan sumber daya manusia pada usaha mikro hendaknya dibarengi dengan pinjaman modal usaha agar peserta mampu membuka usaha sendiri, kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Syech Bandar.

"Karena kalau hanya pelatihan, tetapi tidak ada modal tidak akan jalan. Jika ada permodalan yang menunjang pelatihan, maka pelatihan akan bermanfaat," katanya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan di Singkawang, Selasa.

Sekretaris daerah itu mencontohkan pengembangan industri rumah tangga dan kerajinan rakyat, seperti suvenir, hendaknya diberi pinjaman modal selektif, sehingga yang terlatih dapat membuka usaha sendiri.

Pernyataan Sekda tersebut diamini warga Singkawang peserta pelatihan, Wahid, yang mengatakan memang perlu pelatihan yang disertai dengan pemberian modal usaha dalam bentuk dana segar.

Pembekalan keterampilan memberikan peluang untuk membuka lapangan kerja. "Tetapi pemerintah memang perlu memberi `pancing` dan `umpan`," katanya.

Sementara berdasarkan data Singkawang Dalam Angka 2012, persentase angkatan kerja di Kota Singkawang sebesar 65,34 persen dari penduduk kerja atau dengan kata lain tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 65,34 persen.

Sedangkan persentase angkatan kerja yang bekerja adalah 61,58 persen dari jumlah penduduk atau 94,25 persen angkatan kerja, sehingga tingkat kesempatan kerja di Singkawang 94,25 persen, yang artinya tingkat pengangguran masih 5,75 persen.

(N005/Z004)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014