Sintang (Antara Kalbar) - Antrean BBM di sejumlah SPBU di Sintang masih tetap panjang bahkan membuat macet lalu lintas. Namun di lapangan, tidak ada satupun aparat kepolisian dari Polres Sintang yang ditempatkan di SPBU-SPBU tersebut untuk mengatur antrean minyak ataupun mengatur lalu lintas.
Kondisi semerawutnya antrean di sejumlah SPBU terkesan dibiarkan aparat yang berwewenang, bahkan dugaan adanya “permainan†dalam distribusi BBM di Sintang.
Kapolres Sintang, AKBP Veris Septiansyah saat ingin diwawancara pers usai menghadiri pelantikan pejabat eselon Pemkab Sintang menolak diwawancarai.
Sementara itu, Kapolda Kalbar melalui Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar menegaskan komitmen Kapolda Kalbar sudah jelas yaitu seluruh kegiatan ilegal mulai dari gula sampai BBM harus ditertibkan.
Mukson juga mengatakan Kapolda sudah menginstruksikan agar setiap Polres di jajaran Polda Kalbar untuk menurunkan anggotanya di tempat-tempat keramaian.
“Kalau ada antrean panjang di SPBU harusnya ada polisi yang ditempatkan di SPBU tersebut. Paling tidak untuk mengatur lalu lintas agar tidak macet,†tegasnya.
Dikatakannya, sesuai protap sudah menjadi keharusan bagi Polres untuk menurunkan anggotanya jika ada keramaian seperti keramaian di pasar ataupun keramaian akibat antrean di SPBU. “Dimana ada keramaian di situ harus ada polisi,†katanya.
Mukson mengatakan Polres Sintang tidak boleh acuh tak acuh dengan kondisi semerawutnya distribusi BBM di Sintang. “Kalau ada indikasi penyimpangan harus ditindak,†tegasnya.
Dia juga mengingatkan jangan sampai ada aparat kepolisian yang terlibat menjadi backing kegiatan ilegal.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sintang, Wiwin Erlias meminta Polres Sintang tidak melakukan pembiaran terhadap semerautnya distribusi BBM di Sintang. Karena, katanya, kejadian seperti ini bukan kejadian yang pertama kali di Sintang tapi merupakan kejadian yang berulang-ulang. “Pemkab Sintang dan Polisi sudah tahulah cara menanganinya,†ujarnya.
Dia mengatakan harusnya ada antisipasi yang dilakukan ketika akan menjelang kemarau agar distribusi BBM tidak menjadi permainan bagi oknum tertentu. “Sekali lagi ini bukan kejadian baru. Jangan ada pembiaran yang berlarut-larut karena saya yakin polisi sudah punya pengalaman untuk menanganinya,†tegas Wiwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Kondisi semerawutnya antrean di sejumlah SPBU terkesan dibiarkan aparat yang berwewenang, bahkan dugaan adanya “permainan†dalam distribusi BBM di Sintang.
Kapolres Sintang, AKBP Veris Septiansyah saat ingin diwawancara pers usai menghadiri pelantikan pejabat eselon Pemkab Sintang menolak diwawancarai.
Sementara itu, Kapolda Kalbar melalui Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar menegaskan komitmen Kapolda Kalbar sudah jelas yaitu seluruh kegiatan ilegal mulai dari gula sampai BBM harus ditertibkan.
Mukson juga mengatakan Kapolda sudah menginstruksikan agar setiap Polres di jajaran Polda Kalbar untuk menurunkan anggotanya di tempat-tempat keramaian.
“Kalau ada antrean panjang di SPBU harusnya ada polisi yang ditempatkan di SPBU tersebut. Paling tidak untuk mengatur lalu lintas agar tidak macet,†tegasnya.
Dikatakannya, sesuai protap sudah menjadi keharusan bagi Polres untuk menurunkan anggotanya jika ada keramaian seperti keramaian di pasar ataupun keramaian akibat antrean di SPBU. “Dimana ada keramaian di situ harus ada polisi,†katanya.
Mukson mengatakan Polres Sintang tidak boleh acuh tak acuh dengan kondisi semerawutnya distribusi BBM di Sintang. “Kalau ada indikasi penyimpangan harus ditindak,†tegasnya.
Dia juga mengingatkan jangan sampai ada aparat kepolisian yang terlibat menjadi backing kegiatan ilegal.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sintang, Wiwin Erlias meminta Polres Sintang tidak melakukan pembiaran terhadap semerautnya distribusi BBM di Sintang. Karena, katanya, kejadian seperti ini bukan kejadian yang pertama kali di Sintang tapi merupakan kejadian yang berulang-ulang. “Pemkab Sintang dan Polisi sudah tahulah cara menanganinya,†ujarnya.
Dia mengatakan harusnya ada antisipasi yang dilakukan ketika akan menjelang kemarau agar distribusi BBM tidak menjadi permainan bagi oknum tertentu. “Sekali lagi ini bukan kejadian baru. Jangan ada pembiaran yang berlarut-larut karena saya yakin polisi sudah punya pengalaman untuk menanganinya,†tegas Wiwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014