Pekanbaru (Antara Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu petang, meninjau salah satu titik api yang telah berhasil dipadamkan di kawasan Rimbo Panjang, Kampar, Provinsi Riau.

Sambil meninjau sisa-sisa kebakaran lahan, Presiden Yudhoyono melakukan dialog dengan para personil operasi terpadu tanggap darurat penanganan asap yang baru selesai bertugas.

Kepada para personil terpadu yang berasal dari berbagai unsur itu, Presiden Yudhoyono menanyakan kesiapan mereka memadamkan api.

Ia juga menjelaskan bahwa para prajurit TNI, Polri dan petugas BNPB serta sejumlah unsur yang lain itu akan melaksanakan operasi tanggap darurat selama lebih kurang tiga pekan.

"Kita ingin maksimal tiga minggu asap ini sudah tidak ada, kebakaran sudah tidak ada lagi," katanya.

Presiden menginstruksikan agar oknum yang masih membakar lahan hendaknya ditangkap dan dipenjarakan.

Kedatangan Presiden di lahan lahan yang terbakar itu memancing rasa ingin tahu warga setempat yang berbondong-bondong menanti di tepi jalan raya.

Ketika Presiden melakukan peninjauan di bagian depan lahan yang berbatasan dengan jalan raya utama, mereka ikut mengerumuni Presiden mencoba melihat langsung dan memotret dengan telepon genggam dan kamera mereka.

Namun saat Presiden Yudhoyono berjalan makin ke dalam untuk melihat langsung upaya pemadaman di lahan yang kini menyisakan tonggak-tonggak pohon yang menghitam dan tanah yang berlumpur, beberapa warga yang dilarang untuk ikut mendekat memilih untuk berfoto dengan mobil kepresidenan yang bernomor polisi RI 1.

Riau  selama beberapa hari ini diselimuti asap tebal akibat pembakaran lahan dan hutan.

Pada Jumat sore (14/3) di sela-sela kunjungan kerjanya di Semarang, Jawa Tengah, Presiden Yudhoyono memimpin rapat terbatas mendadak melalui "video conference" dengan Wakil Presiden Boediono di Jakarta dan Kepala BNPB Syamsul Ma'arif serta jajaran pejabat Riau di Pekanbaru untuk membahas krisis asap di Riau yang telah meresahkan warga.

Dalam rapat terbatas yang berlangsung lebih kurang 90 menit itu, Kepala Negara menginstruksikan agar operasi terpadu tanggap darurat diintensifkan selama tiga pekan.

Ia juga menyebutkan tentang pembentukan tiga satuan tugas yaitu satuan tugas pemadaman api dan asap, satuan tugas kesehatan bagi warga yang terdampak serta satuan tugas penegakan hukum.

Presiden mengatakan bahwa ketiga kegiatan utama itu berjalan secara simultan.

Rapat terbatas itu, kata Presiden, juga memutuskan untuk menambah kekuatan TNI yang bertugas untuk mengatasi krisis asap sebanyak satu brigade yang terdiri dari dua batalyon TNI AD,  satu batalyon marinir TNI AL dan satu batalyon Pasukan Khas TNI AU.

Presiden Yudhoyono tiba di Pekanbaru, Riau, Sabtu petang, sekitar pukul 16.30 wib setelah bertolak dari Bandara Adisoemarmo, Solo, Jawa Tengah pada pukul 12.10 WIB. Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan sempat singgah di Batam selama 20 menit karena jarak pandang yang tidak layak untuk penerbangan di Pekanbaru.

Pewarta: GNC Aryani

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014