Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyediakan kuota pelatihan kerja gratis bagi 57.147 orang yang diselenggarakan di balai-balai latihan kerja di seluruh Indonesia selama tahun 2014.
"Program pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja ini kami berikan secara gratis. Jadi para pencari kerja dan pengangguran harus memanfaatkan kesempatan ini secara optimal sebagai bekal mendapatkan pekerjaan yang ideal," kata Menakerttrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Pelatihan kerja itu akan diadakan secara berkala selama tahun 2014 pada 13 BLK Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPTP) milik Kemnkertrans dan 253 BLK Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) milik pemda provinsi, kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia.
Muhaimin mengatakan pelatihan kerja di BLK-BLK seluruh Indonesia itu dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja dan pengangguran sehingga mereka dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya.
Kesempatan itu pun terbuka bagi para pengangguran muda yang baru lulus dari sekolah.
Para pencari kerja atau mereka yang masih menganggur diharapkan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas dan program pelatihan kerja yang ada di BLK daerah masing-masing agar memiliki keterampilan dan kompetensi kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh lowongan pekerjaan yang tersedia.
"Para pencari kerja dan pengangguran sebaiknya tidak hanya mengandalkan ijazah pendidikan dalam mencari pekerjaan. Mereka harus melengkapi diri dengan keterampilan dan kompetensi kerja agar langsung siap bekerja dan cepat terserap oleh pasar kerja dan industri di tanah air," kata Muhaimin.
Saat ini, kata Muhaimin, lowongan kerja di berbagai bidang sebenarnya masih tersedia dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak semua lowongan kerja dapat terisi karena tidak ada kesesuaian kompetensi dan keterampilan kerja yang dimiliki oleh para pencari kerja dan pengangguran dengan yang dibutuhkan.
"Dengan mengikuti program pelatihan kerja di BLK, maka para pencari kerja dan pengangguran dapat meningkatkan keterampilan kerjanya sesuai kebutuhan pasar kerja dan segera mengisi lowongan kerja yang tersedia di perusahaan. Selain itu peserta pelatihan pun dapat berwirausaha secara mandiri," kata Muhaimin.
Banyak jenis pelatihan keterampilan yang didapatkan dari BLK seperti pelatihan automotif, las, bangunan kayu dan batu, elektronik, komputer, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan.
"Melalui pelatihan kerja yang berbasis kompetensi dan keterampilan kerja di BLK diharapkan dapat pasar kerja yang tersedia baik di pasar kerja tingkat lokal, nasional maupun pasar kerja luar negeri dapat segera menyerap para pencari kerja dan pengangguran, termasuk pengangguran usia muda yang baru lulus dari sekolah," kata Muhaimin.
Muhaimin menambahkan pelatihan-pelatihan kerja BLK bersifat fleksibel dan dinamis sehingga dapat mengikuti kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar industri sehingga mampu memberikan pelatihan yang dibutuhkan kepada masyarakat.
Muhaimin pun berharap dengan adanya pelatihan di BLK, jumlah pengangguran akan semakin berkurang dan tercipta masyarakat yang mampu berwiraswasta.
Muhaimin mengakui belum semua BLK di daerah-daerah memiliki kualitas dan kapasitas pelatihan dan instruktur yang memadai akibat terbatasnya anggaran yang tersedia dan masih banyak BLK UPTD milik pemda yang memerlukan pembenahan-pembenahan menyeluruh agar sesuai dengan standar BLK UPT pusat milik Kemnakertrans.
"Memang ada beberapa aspek yang harus dibenahi yaitu infrastruktur dan peralatan pelatihan, kuantitas kualitas instruktur, metode dan kurikulum pelatihan serta manajemen pengelolaan BLK. Namun Pembenahan BLK itu akan terus dilakukan secara bertahap dengan mengikuti standar atau berpatokan pada 13 BLK UPT pusat milik Kemnakertrans yang kondisinya sudah sangat baik," kata Muhaimin.
(A043/M.M. Astro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Program pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja ini kami berikan secara gratis. Jadi para pencari kerja dan pengangguran harus memanfaatkan kesempatan ini secara optimal sebagai bekal mendapatkan pekerjaan yang ideal," kata Menakerttrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Pelatihan kerja itu akan diadakan secara berkala selama tahun 2014 pada 13 BLK Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPTP) milik Kemnkertrans dan 253 BLK Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) milik pemda provinsi, kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia.
Muhaimin mengatakan pelatihan kerja di BLK-BLK seluruh Indonesia itu dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja dan pengangguran sehingga mereka dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya.
Kesempatan itu pun terbuka bagi para pengangguran muda yang baru lulus dari sekolah.
Para pencari kerja atau mereka yang masih menganggur diharapkan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas dan program pelatihan kerja yang ada di BLK daerah masing-masing agar memiliki keterampilan dan kompetensi kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh lowongan pekerjaan yang tersedia.
"Para pencari kerja dan pengangguran sebaiknya tidak hanya mengandalkan ijazah pendidikan dalam mencari pekerjaan. Mereka harus melengkapi diri dengan keterampilan dan kompetensi kerja agar langsung siap bekerja dan cepat terserap oleh pasar kerja dan industri di tanah air," kata Muhaimin.
Saat ini, kata Muhaimin, lowongan kerja di berbagai bidang sebenarnya masih tersedia dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak semua lowongan kerja dapat terisi karena tidak ada kesesuaian kompetensi dan keterampilan kerja yang dimiliki oleh para pencari kerja dan pengangguran dengan yang dibutuhkan.
"Dengan mengikuti program pelatihan kerja di BLK, maka para pencari kerja dan pengangguran dapat meningkatkan keterampilan kerjanya sesuai kebutuhan pasar kerja dan segera mengisi lowongan kerja yang tersedia di perusahaan. Selain itu peserta pelatihan pun dapat berwirausaha secara mandiri," kata Muhaimin.
Banyak jenis pelatihan keterampilan yang didapatkan dari BLK seperti pelatihan automotif, las, bangunan kayu dan batu, elektronik, komputer, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan.
"Melalui pelatihan kerja yang berbasis kompetensi dan keterampilan kerja di BLK diharapkan dapat pasar kerja yang tersedia baik di pasar kerja tingkat lokal, nasional maupun pasar kerja luar negeri dapat segera menyerap para pencari kerja dan pengangguran, termasuk pengangguran usia muda yang baru lulus dari sekolah," kata Muhaimin.
Muhaimin menambahkan pelatihan-pelatihan kerja BLK bersifat fleksibel dan dinamis sehingga dapat mengikuti kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar industri sehingga mampu memberikan pelatihan yang dibutuhkan kepada masyarakat.
Muhaimin pun berharap dengan adanya pelatihan di BLK, jumlah pengangguran akan semakin berkurang dan tercipta masyarakat yang mampu berwiraswasta.
Muhaimin mengakui belum semua BLK di daerah-daerah memiliki kualitas dan kapasitas pelatihan dan instruktur yang memadai akibat terbatasnya anggaran yang tersedia dan masih banyak BLK UPTD milik pemda yang memerlukan pembenahan-pembenahan menyeluruh agar sesuai dengan standar BLK UPT pusat milik Kemnakertrans.
"Memang ada beberapa aspek yang harus dibenahi yaitu infrastruktur dan peralatan pelatihan, kuantitas kualitas instruktur, metode dan kurikulum pelatihan serta manajemen pengelolaan BLK. Namun Pembenahan BLK itu akan terus dilakukan secara bertahap dengan mengikuti standar atau berpatokan pada 13 BLK UPT pusat milik Kemnakertrans yang kondisinya sudah sangat baik," kata Muhaimin.
(A043/M.M. Astro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014