Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menyatakan, partai yang dipimpinnya hingga pascapemilu legislatif (Pileg) tetap kompak atau solid sekalipun ada "riak" internal sebagai dinamika dari sebuah organisasi.

"Sampai kini PPP tetap solid. Partai bergerak dengan segala dinamikanya," kata Suryadharma Ali kepada pers di Jakarta, Jumat, seusai melantik Sekjen Kementerian Agama yang baru, Nur Syam.

Nur Syam yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Islam menggantikan Bahrul Hayat. Suryadharma Ali menyampaikan terima kasih kepada Bahrul Hayat yang mendampingi selama lima tahun sebagai sekjen di kementerian tersebut.

 Pada saat bersamaan; Suryadharma Ali yang juga menjabat sebagai Menteri Agama juga melantik pejabat Eselon I lainnya. Mereka yang dilantik Oditha Rintana Hutabarat sebagai Dirjen Bimas Kristen, jabatan sebelumnya adalah Sekretaris Ditjen Bimas Kristen. Kemudian Dasikin sebagai Dirjen Bimas Buddha, jabatan sebelumnya adalah Sekretaris Ditjen Bimas Buddha; dan Eusabius Binsasi sebagai Dirjen Bimas Katolik, jabatan sebelumnya adalah Kakanwil Kemenag Provinsi NTT.

"Selamat bekerja pada pejabat yang dilantik. Selamat melanjutkan pengabdian di medan pengabdian yang baru bagi yang telah menyelesaikan masa tugasnya. Semoga Tuhan memberikan ganjaran yang berlimpah dan tetap sukses di tempat yang baru," harap Menag.

    Demokrasi
    
Terkait dengan jabatan Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali mengatakan, dinamika partai dewasa ini mencerminkan demokrasi yang berkembang di tubuh partai tersebut.  
     
Namun ketika ditanya tentang posisinya sebagai Ketua Umum sedang "digoyang" karena dianggap mengambil sikap berseberangan dengan pengurus partai lain, ia menegaskan, pihaknya sudah menjelaskan ke internal partai.

"Saya tidak akan memberi keterangan tambahan lagi. Sebab, penjelasan di internal sudah cukup," kata Suryadharma Ali, menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan kehadirannya pada kampanye terbuka di Partai Gerindra bersama Ketua Dewan Pembina-nya Prabowo Subianto, belum lama ini.

Di PPP banyak pemegang saham. Ibarat perusahaan, para pemegang saham itu memiliki hak untuk bersuara. Jadi, dinamika yang ada dewasa ini bukanlah sesuatu yang perlu diperbesar.

"Ïni tidak genting," katanya kepada pers.

"Sampai saat ini PPP tetap solid," ia menegaskan lagi.

    Lihat peta
Menjawab pertanyaan seputar kualisi dengan partai lain, SDA - sapaan akrab Suryadharma Ali - menjelaskan, semua itu sampai saat ini belum bisa ditentukan. Kepada siapa PPP akan berkualisi, masih menunggu perkembangan.

"Kita harus membaca peta politik yang berkembang," katanya.

Karena itu, lanjut dia, PPP sampai saat ini belum bisa menentukan kepada partai mana harus berkoalisi. Termasuk dengan Partai Gerindra. Alasannya, perhitungan cepat belum mencerminkan perolehan suara definitif. Peta perpolitikkan masih bisa berubah. Jadi, harus dilakukan analisis lebih dahulu.

Termasuk pula siapa calon presiden yang akan datang. Semua itu harus dianalisis.

"Kami berharap, presiden mendatang bisa membawa perubahan bagi negara ini ke arah lebih baik," ia menambahkan.

(E001/A.F. Firman)

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014