Jakarta (Antara Kalbar) - Sebanyak 5.019 ibu dilaporkan meninggal akibat proses persalinan dan kelahiran selama 2013, kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam Pencanangan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu di Jakarta, Senin.

Penurunan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih membutuhkan kerja keras, ujarnya.

"Penyebab kematian ibu ini ada banyak faktor, baik medis dan nonmedis. Nonmedis seperti faktor pendidikan, kesehatan, usia ibu yang terlalu muda maupun keterlambatan penanganan," katanya.

Sementara faktor medis, kata Ghufron, antara lain banyaknya ibu hamil menderita hipertensi maupun adanya infeksi dan perdarahan selama proses persalinan.

Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target MDG yang ingin dicapai pada 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Kampanye Peduli Kesehatan Ibu yang digelar selama sembilan bulan sejak 21 April-22 Desember itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran atas kesehatan ibu sehingga mengurangi kematian ibu.

"Kita ingin ada satu komitmen lintas sektor untuk menaruh perhatian lebih untuk memahami dan meletakkan kesehatan ibu tidak terpisahkan dari kesehatan keluarga dan masyarakat," ujar Wamenkes.

Sementara itu, dengan diberhentikannya Jampersal dan digantikan dengan BPJS Kesehatan, Wamenkes mengimbau agar seluruh ibu dapat mendaftar jadi peserta dan mendapatkan pelayanan menyeluruh.

"Kita dorong ibu ikut jadi peserta BPJS dengan diberhentikannya Jampersal. Dengan BPJS, semua layanan akan dijamin," ujar Ghufron.

(A043/Farochah)

Pewarta: Arie Novarina

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014