Detroit (Antara Kalbar/AFP) - Fiat Chrysler Automobiles akan tetap membatasi produksi Ferrari baru selama lima tahun ke depan meskipun permintaan di negara-negara yang sedang berkembang pesat seperti Tiongkok relatif besar, kepala Fiat Sergio Marchionne mengatakan pada Selasa.
       Marchionne mengatakan bahwa Ferrari di Detroit menjual 7.000 supercar pada 2013 dan mengharapkan untuk menjual jumlah yang sama pada 2018 .
       Sementara meningkatnya kekayaan di Tiongkok dan "emerging markets" lainnya bisa mempertahankan ekspansi produksi Ferrari 10.000 unit per tahun, manajemen Ferrari telah sepakat untuk tidak memperluas produksi pada saat ini.
       "Kami ingin produksi terus dibatasi untuk melestarikan keunikan merek, sementara terus mencari peluang di pasar negara berkembang tetapi mempertahankan eksklusivitas," kata Marchionne.
       Pada saat yang sama, Marchionne mengatakan Ferrari akan meluncurkan model baru setiap tahun, dengan umur siklus empat tahun untuk masing-masing model baru.
       Pihaknya akan meluncurkan seri terbatas khusus menargetkan pelanggan terkaya dan memperluas "personalisasi" dari model-model penting untuk meningkatkan marjin keuntungan Ferrari.
       "Itu bisnis yang sangat baik bagi kami," kata Marchionne, menambahkan Ferrari juga bekerja untuk meningkatkan kinerja mengecewakan dari tim balap Formula Satu-nya.
       Marchionne berbicara pada presentasi sepanjang hari tentang strategi untuk penggabungang terbaru Fiat Chrysler, induk dari ikon mesin balap Italia.
       Meskipun Fiat telah kesulitan di Eropa, ia menolak saran penjualan Ferrari. Dia bersikeras bahwa para analis telah menilai keseluruhan Ferrari "undervalued" terhadap perusahaan induknya.
       Analis memberikan nilai Ferrari di 3,4-5,5 miliar euro (4,7-7,7 miliar dolar AS), tetapi Marchionne berpendapat valuasi yang lebih akurat akan menjadi dua kali lipat.
       Perusahaan barang-barang mewah biasanya menjual untuk penghasilan bruto 9-12 kali, katanya.
       "Yang harus Anda lakukan adalah melakukan matematika .... Ingat bahwa lain kali Anda melihat neraca kami," katanya kepada para analis di Detroit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
       Marchionne mengatakan bahwa Ferrari di Detroit menjual 7.000 supercar pada 2013 dan mengharapkan untuk menjual jumlah yang sama pada 2018 .
       Sementara meningkatnya kekayaan di Tiongkok dan "emerging markets" lainnya bisa mempertahankan ekspansi produksi Ferrari 10.000 unit per tahun, manajemen Ferrari telah sepakat untuk tidak memperluas produksi pada saat ini.
       "Kami ingin produksi terus dibatasi untuk melestarikan keunikan merek, sementara terus mencari peluang di pasar negara berkembang tetapi mempertahankan eksklusivitas," kata Marchionne.
       Pada saat yang sama, Marchionne mengatakan Ferrari akan meluncurkan model baru setiap tahun, dengan umur siklus empat tahun untuk masing-masing model baru.
       Pihaknya akan meluncurkan seri terbatas khusus menargetkan pelanggan terkaya dan memperluas "personalisasi" dari model-model penting untuk meningkatkan marjin keuntungan Ferrari.
       "Itu bisnis yang sangat baik bagi kami," kata Marchionne, menambahkan Ferrari juga bekerja untuk meningkatkan kinerja mengecewakan dari tim balap Formula Satu-nya.
       Marchionne berbicara pada presentasi sepanjang hari tentang strategi untuk penggabungang terbaru Fiat Chrysler, induk dari ikon mesin balap Italia.
       Meskipun Fiat telah kesulitan di Eropa, ia menolak saran penjualan Ferrari. Dia bersikeras bahwa para analis telah menilai keseluruhan Ferrari "undervalued" terhadap perusahaan induknya.
       Analis memberikan nilai Ferrari di 3,4-5,5 miliar euro (4,7-7,7 miliar dolar AS), tetapi Marchionne berpendapat valuasi yang lebih akurat akan menjadi dua kali lipat.
       Perusahaan barang-barang mewah biasanya menjual untuk penghasilan bruto 9-12 kali, katanya.
       "Yang harus Anda lakukan adalah melakukan matematika .... Ingat bahwa lain kali Anda melihat neraca kami," katanya kepada para analis di Detroit
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014