Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Badan Nasional Penaggulangan Terorisme Ansyaad Mbai meluncurkan buku berjudul "Dinamika Baru Jejaring Teror di Indonesia" sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai pergerakan terorisme di Tanah Air.

"Setiap insiden teror, ada banyak pertanyaan dan bahkan ada yang menurut saya harus segera dijawab. Salah satunya dengan buku ini," kata Ansyaad dalam peluncuran buku di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Senin malam.

Ia menjelaskan, buku yang ditulisnya berdasarkan pengalaman selama 12 tahun bergelut dengan penanganan terorisme itu menceritakan dengan gamblang mengenai jaringan teror yang menurut penelusurannya masih berkaitan dengan kelompok Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Di Indonesia, salah satu kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda diantaranya adalah Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Ikhawanul Muslimin yang dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir.

Namun, seiring perkembangannya, jaringan ini pecah menjadi kelompok-kelompok kecil yang sebenarnya menyatu dan mendesain kembali aksi mereka. Kelompok ini kemudian berkembang hingga ke pelosok negeri dengan

"Mereka berada dari jaringan besar. Namanya beda-beda tapi ideologinya sama, tujuannya sama," katanya.

Selain menjelaskan tentang jaringan terorisme di Indonesia, buku yang juga dibuat versi bahasa Inggris dengan judul "New Dynamics of Terror Network in Indonesia" itu juga memaparkan upaya yang telah dan terus dilakukan lembaga tersebut guna menanggulangi terorisme.

"Banyak implementasi strategi yang sudah dilakukan pemerintah mulai dari Bom Bali I dengan membuat perppu penanganan terorisme, membentuk satgas khusus hingga Densus 88 dan terus melakukan upaya penangkapan, peradilan dan penghukuman. Ada pun fokus kami saat ini yakni deradikalisasi," ujarnya.

Deradikalisasi adalah suatu upaya menetralisasikan paham radikal bagi mereka yang terlibat teroris dan para simpatisannya serta anggota masyarakat yang telah terekspos dengan paham-paham tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono mengatakan buku Ansyaad Mbai merupakan karya nyata yang patut diwariskan dari generasi ke generasi.

"Memerangi terorisme itu harus terus menerus, artinya dari satu generasi ke generasi. Saya sangat mengapresiasi Ansyad , ini buku terbaik yang pernah saya baca," sanjungnya.

Hendropriyono juga meminta perwira TNI, polisi dan sejumlah tokoh yang pernah terlibat dalam upaya penanggulangan terorisme untuk bisa menuangkan ide dengan menulis seperti yang dilakukan Ansyaad.

"Saya kira ini ada artinya, supaya perwira lain ikut menulis juga, melengkapi tulisannya," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu seraya menyebutkan sejumlah nama yang dicatut dalam buku itu sebagai orang-orang yang berperan dalam penanggulangan terorisme.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014