Havana (Antara Kalbar) - Di Kuba selama tahun ini hanya terjual empat sepeda motor dan 50 kendaraan roda empat.

Padahal, Kuba yang menganut komunis itu telah memberlakukan peraturan yang membolehkan warga  membeli kendaraan dari dealer.

Masalahnya, seperti ditulis Reuters, harga kendaraan "selangit" bagi warga setempat sehingga tak banyak yang bisa beli.

Harga kendaraan untuk roda empat di Kuba adalah empat kali lipat dari harga aslinya.

Mahalnya harga kendaraan tersebut karena keuntungannya akan digunakan untuk dana  memperbaiki transportasi umum.

75 persen hasil penjualan kendaraan baru akan digunakan untuk subsidi perbaikan transportasi umum.

11 dealer di Kuba hanya mendapatkan transaksi total 1, 28 juta dolar AS selama enam bulan 2014, tulis situs resmi Cubadebate.com mengutip Iset Vazquez, wakil presiden BUMN setempat Corporacion CIMEX.

Sebelumnya, warga Kuba hanya bisa mengajukan permohonan ke pemerintah untuk membeli kendaraan dari dealer resmi pemerintah, itupun kebanyakan adalah kendaraan bekas rental.

Peugeot 206 tahun 3013 dihargai 91 ribu dolar AS (sekitar rp950 juta), untuk tipe 508 bahkan bisa seharga 262 ribu dolar.

Harga yang sangat tinggi itu sempat membuat warga Kuba protes. 

Sebagian besar pegawai negeri di Kuba berpenghasilan 20 dolar/bulan.

Para pebisnis asing dan calon investor juga mengeluhkan harga kendaraan yang sangat mahal itu. 

Sebelum tahun 2011, warga Kuba hanya bisa melakukan transaksi jual-beli kendaraan buatan sebelum revolusi tahun 1959. 

Karena itu, hingga kini di Kuba lalu lalang kendaraan buatan AS tahun 50-an termasuk model era Soviet, Lada.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014