Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengharapkan perbedaan yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu Presiden berakhir setelah penetapan calon terpilih.

"Sekarang semangatnya untuk bersatu, seperti yang disampaikan Pak Jokowi (Joko Widodo), salam tiga jari, salam persatuan Indonesia," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan, ada sejumlah harapan dari terpilihnya presiden baru bagi Indonesia.

Kalbar, lanjut dia, masih butuh dukungan pembangunan dari pemerintah pusat. "Misalnya saja kondisi infrastruktur, Kalbar masih minim," katanya.

Selain itu, Kalbar mempunyai wilayah perbatasan yang perlu mendapat perhatian lebih untuk mengejar ketertinggalan.

Ia berharap pula, Gubernur Kalbar Cornelis yang satu partai dengan Joko Widodo akan mempermudah lobi ke pemerintah pusat.

"Mungkin saja akan lebih banyak APBN yang dibawa ke Kalbar," ujar dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada rapat pleno terbuka di Jakarta, Selasa (22/7) malam telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara nasional Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan menetapkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, mengantongi 62.576.444 atau 46,85 persen dari suara sah sebanyak 133.574.277 sedangkan pasangan nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, meraih 70.997.833 atau 53,15 persen dari suara sah nasional.

Dari 33 provinsi di Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul 23 provinsi sementara Prabowo-Hatta menang di 10 provinsi.

Sedangkan dari Panitia Pemilihan Luar Negeri, pasangan Jokowi-JK juga unggul dengan perolehan suara sebanyak 364.257 suara dibandingkan dengan Prabowo-Hatta yang meraih 313.600 suara.

***1***

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014