PBB, AS (Antara Kalbar/AFP) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa akan mengadakan sidang darurat Minggu malam untuk membahas situasi di Gaza, kata para diplomat.
Pertemuan akan dimulai pada tengah malam waktu New York (04.00 GMT) dan 15 anggota Dewan Keamanan diharapkan mengadopsi deklarasi seruan gencatan senjata di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, menurut para diplomat.
Satu rancangan deklarasi yang diperoleh AFP menunjukkan bahwa Dewan siap untuk mengekspresikan "dukungan kuat" untuk "segera dan tanpa syarat gencatan senjata kemanusiaan, yang memungkinkan pengiriman segera bantuan yang dibutuhkan."
Dokumen tersebut juga mendesak "semua pihak untuk menerima dan melaksanakan gencatan senjata kemanusiaan sepenuhnya sampai periode Idul Fitri dan seterusnya."
Dokumen juga "menekankan bahwa fasilitas sipil dan kemanusiaan, termasuk para petugas PBB, harus dihormati dan dilindungi" dan "mendesak para pihak serta masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian yang komprehensif berdasarkan visi kawasan di mana dua negara demokratis, Israel dan Palestina, hidup berdampingan berdampingan dalam damai."
Sidang darurat ini terjadi setelah Israel dan Hamas mengabaikan seruan untuk gencatan senjata dan konflik mengamuk memasuki pekan ketiga, Senin.
(SYS/A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Pertemuan akan dimulai pada tengah malam waktu New York (04.00 GMT) dan 15 anggota Dewan Keamanan diharapkan mengadopsi deklarasi seruan gencatan senjata di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, menurut para diplomat.
Satu rancangan deklarasi yang diperoleh AFP menunjukkan bahwa Dewan siap untuk mengekspresikan "dukungan kuat" untuk "segera dan tanpa syarat gencatan senjata kemanusiaan, yang memungkinkan pengiriman segera bantuan yang dibutuhkan."
Dokumen tersebut juga mendesak "semua pihak untuk menerima dan melaksanakan gencatan senjata kemanusiaan sepenuhnya sampai periode Idul Fitri dan seterusnya."
Dokumen juga "menekankan bahwa fasilitas sipil dan kemanusiaan, termasuk para petugas PBB, harus dihormati dan dilindungi" dan "mendesak para pihak serta masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian yang komprehensif berdasarkan visi kawasan di mana dua negara demokratis, Israel dan Palestina, hidup berdampingan berdampingan dalam damai."
Sidang darurat ini terjadi setelah Israel dan Hamas mengabaikan seruan untuk gencatan senjata dan konflik mengamuk memasuki pekan ketiga, Senin.
(SYS/A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014