Jakarta (Antara Kalbar) -  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merevitalisasi 15 rumah adat di sejumlah provinsi di Indonesia sebagai upaya pelestarian kearifan lokal.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan di Jakarta, Selasa, mengatakan sebanyak 15 desa adat, terdapat di Provinsi Bali, Pulau Sumba, Pulau Manggarai, Pulau Lombok dan Provinsi Jawa Barat.

Untuk merevitaliasi rumah adat di beberapa daerah tersebut, ujar kacung, Kemdikbud memberikan kucuran dana Rp500 juta per rumah adat untuk memperbaiki lingkungan dan bangunan.  
   
Bersamaan dengan reviltalisai rumah adat, Kemdikbud juga melaksanakan revitalisasi tujuh desa adat, yakni di Sukabumi Jawa Barat. Desa adat yang dimaksud ialah Kesatuan Adat Banten Kidul Kasepuhan Sinar Resmi, Sukabumi, Jawa Barat.

Dikatakannya, besarnya bantuan senilai Rp500 juta untuk renovasi rumah adat (imah gede) dan  bangunan pendukungnya seperti kamar mandi dan perbaikan lingkungan. "Total revitalisasi tujuh desa adat kami anggarkan sekira Rp3,5 miliar," katanya.

Desa adat lainnya ialah Kelompok Pelestari Desa Adat Malapi Pabiring, Jalan Lintas Timur, Dusun Pabiring, Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kemendikbud menganggarkan Rp500 juta untuk membangun rumah panjang. Desa adat selanjutnya yakni Kerukunan Keluarga Tongkonan Bamba, Dusun Baliu, Lembang Tadongkonan, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan," ujarnya.

Selain itu dana revitalisasi juga diberikan ke Desa adat Komunitas Masyarakat Bondo Kodi, Desa Dinjo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Komunitas Masyarakat Adat Wailala Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya, NTT.

"Masing-masing Rp500 juta juga kami berikan untuk membangun rumah adat di Rate Nggaro, NTT dan Waerebo, NTT," ujarnya.

                                                                  
                          Lomba Desain
Sebelumnya, Dirjen kebudayaan Kacung Marijan menjelaskan rencana Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan "Citation of Excellent Architectural Design Reflecting East Asian Identity", sebuah kegiatan lomba perancangan desain arsitektur yang mencerminkan identitas.

"Kegiatan ini digagas oleh Indonesia dan pertemuan awal dalam bentuk "regional coordinative meeting", diselenggarakan di Jakarta pada 19-21 Agustus 2014 dihadiri delegasi dari seluruh negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar dan delegasi "Plus three country", yakni Korea, Jepang dan Tiongkok.

Kegiatan ini dimaksud sebagai forum untuk saling tukar menukar gagasan antar komunitas di kawasan ASEAN dan Asia Timur melalui lomba untuk menanamkan identitas Asia Timur, khususnya bagi generasi muda serta memperkuat jaringan promosi warisan budaya.

Pewarta: Zita Meirina

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014