Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji meminta jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah setempat tidak gentar atau takut dengan pemberitaan di media yang kritis akhir-akhir ini.

"Laksanakan saja tugas sesuai dengan aturan yang berlaku. Apapun yang dikomentari melalui media biarkan saja, yang penting melaksanakan pemerintahan berdasarkan ketentuan yang ada," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan kritikan tersebut dinilainya wajar dalam rangka kontrol masyarakat, tetapi jangan sampai semangat jajarannya menjadi menurun karena adanya kritikan sehingga pelayanan tetap berjalan.

"Lakukan percepatan pelayanan. Jangan terpaku pada pemberitaan yang belum tentu benar, yang jelas kami bekerja sudah berdasarkan aturan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menanggapi kritikan terkait bangunan sekolah terpadu di Jalan S Parman, sudah dilakukan sesuai mekanisme.

"Di Pontianak ini dinding retak itu biasa, gedung apapun yang dibangun di Pontianak ini dindingnya tetap retak karena karakter tanahnya gambut," ungkap Sutarmidji.

Dia meminta jajarannya untuk berpedoman pada aturan yang berlaku. Namun apabila aturan-aturan tersebut sulit dipahami, bisa berkonsultasi dengan BPKP atau aparat hukum lainnya.

Sekolah terpadu yang terletak di Jalan S Parman sudah ditempati sebelum bangunan tersebut rampung. Hal itu dilakukan lantaran Pemerintah Provinsi Kalbar sudah mendesak Pemkot untuk menutup sekolah yang terletak di Jalan Trunojoyo.

"Kasarnya, kita sudah diusir dari situ sehingga segera dibangun sekolah terpadu di Jalan S Parman karena tidak ada tempat, itu dilakukan demi menyelamatkan anak didik kita dalam proses belajar mengajar," katanya.

Wali Kota Pontianak menilai kritikan apapun adalah hal yang wajar sepanjang berdasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Begitupun pemberitaan di media massa diharapkannya jujur dalam setiap berita yang dirilis.

"Bukan karena mengarah pada kepentingan tertentu," ujarnya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014