Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan memperluas areal yang menggunakan metode Hazton untuk meningkatkan produktivitas padi petani.

"Tahun ini, yang dikembangkan seluas 800 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin di Pontianak, Rabu.

Pada 2015, ia menargetkan luasnya menjadi lima ribu hektare. "Dikombinasikan dengan yang bersumber dari daerah dan kementerian," ujar Hazairin.

Selain itu, lanjut dia, juga menggandeng balai penyuluh pertanian dengan membuat lahan percontohan di tiap lokasi. "Misalnya tiap balai penyuluh satu hektare atau dua hektare sebagai percontohan," katanya.

Menurut dia, penyuluh nantinya dapat mengajarkan ke petani secara langsung mengenai metode Hazton tersebut.

"Jadi, petani langsung mendapat contoh, mencoba sekaligus ikut menanam," kata Hazairin.

Ia yakin, produktivitas petani akan naik asalkan tidak terganggu oleh faktor lain terutama cuaca.

Di Kabupaten Sambas, ada areal percontohan metode Hazton. Namun tidak semuanya membuahkan hasil yang memuaskan karena cuaca kering yang terjadi beberapa bulan lalu.

"Tapi, di areal yang masih mendapat air, hasilnya cukup baik bahkan lebih baik dibanding metode biasa dan kondisi cuaca curah hujan tinggi," kata dia.

Ia menyadari, metode Hazton masih membutuhkan perjalanan agar semakin digunakan petani untuk meningkatkan produktivitas.

"Kalbar akan terus berjuang dengan dana dan sumber daya yang ada," ujarnya.

Metode Hazton diinisasi Hazairin dan didukung stafnya mampu mengoptimalkan benih yang ditanam. Produktivitas naik menjadi dua kali lipat.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014