Pontianak (Antara Kalbar) - Universitas Tanjungpura Pontianak mengenalkan laman khusus tentang Kedai Perancis untuk mempermudah masyarakat maupun mahasiswa dan pelajar mengakses berbagai informasi terkait keberadaan kedai tersebut.

Menurut Direktur Kedai Perancis, Anwar Azazi disela peluncurannya di Pontianak, Rabu, laman itu akan memberikan informasi mengenai program-program dari Kedai Perancis, untuk apa dan sebagainya.

Ia menambahkan, Kedai Perancis merupakan tempat berinteraksi sosial dan budaya antara mahasiswa, dosen maupun pengunjung umum dan masyarakat. "Sehingga laman juga diperlukan untuk memperluas interaksi tersebut," katanya.

Anwar Azazi melanjutkan, situs Kedai Perancis ini juga berisikan informasi mengenai universitas di Perancis, termasuk tawaran beasiswa untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi master di negeri fashion tersebut.

"Mereka bisa mencari informasinya di situs Kedai Perancis," kata Anwar Azazi. Selain itu, Kedai Perancis juga telah berhasil membantu profesor dari Untan mencari informasi beasiswa di universitas di kota-kota tujuan mereka di Perancis.

Laman Kedai Perancis juga memuat konten mengenai budaya, kuliner/masakan, perpustakaan, buku-buku, koran Perancis, olahraga, fashion dan cara belajar bahasa Perancis yang mudah disana.

Pada saat bersamaan, selain peluncuran laman Kedai Perancis, juga diserahkan sertifikat ujian internasional DELF (seperti TOEFL, tapi ini kemampuan berbahasa Perancis) bagi sejumlah dosen dan mahasiswa yang telah lulus uji kemampuan berbahasa Perancis oleh Rektor Untan Prof Thamrin Usman DEA.

Para dosen Untan yang akan berangkat ke Perancis pada pertengahan September untuk studi Strata 3 atau program doktoral.

Ia mengatakan, ada empat orang yang akan berangkat ke Perancis dan telah disiapkan penguasaan bahasa Perancis di kedai Perancis Untan Pontianak.

Untan Pontianak juga akan mengirim rombongan seni ke Perancis untuk menampilkan budaya lokal Kalbar yang terdiri atas tiga etnis besar, Melayu, Dayak dan Tionghoa.

"Mereka berangkat atas biaya dinas yang berasal dari DIPA di Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan dana siluman," ujarnya. ***3***

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014