Ngabang (Antara Kalbar) - Sebanyak 41 sarjana asal Aceh mengajar di sekolah di Kabupaten Landak. Mareka adalah peserta Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Terbelakang (SM3T) dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh angkatan ke-4. Sebelumnya peserta dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga sudah dikirim di Landak.
Kedatangan 41 peserta SM3T Unsyiah ini diterima staf ahli Bupati Landak, Mochtar, Kepala Dinas Pendidikan Landak, Aspansius dan sejumlah pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Landak, Kamis (4/9).
Kepala Dinas Pendidikan Landak Aspansius mengucapkan terimakasihnya kepada Unsyiah yang telah berkomitmen untuk membantu Pemkab Landak dan masyarakat untuk meningkatakan kapabilitas pendidikan di Landak melalui program SM3T.
"Para peserta SM3T UNSIAH ini nantinya akan ditempatkan disemua jenjang pendidikan yang ada di Landak. Tapi tidak mungkin semua satuan pendidikan ini mendapat jatah peserta SM3T ini. Sekolah yang belum dapat, saya minta untuk bersabar," harapnya.
Aspan mengatakan, sebelumnya Landak juga sudah menerima 30 orang peserta SM3T angkatan ke III dari Unnes. Merekapun ditempatkan di sejumlah sekolah yang ada di Landak ini. "Sama juga dengan peserta SM3T Unsyiah akan kita tentukan tempat tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh peserta SM3T akan dibekali surat tugas dari Bupati Landak," jelasnya.
Dekan FKIP Unyah, Japri mengatakan, SM3T merupakan program nasional. "Tidak ada daerah yang menolak progran ini. Para peserta SM3T inipun sebelum sudah kita seleksi," katanya.
Peserta SM3T ini harus memiliki Indeks Prestasi (IP) minimal 3. "Merekapun sudah mengikuti tes secara online. Selama mengikuti program SM3T selama satu tahun, para peserta tidak diizinkan pulang ke kampung halamannya dan tidak dibenarkan untuk menikah," tegasnya.
Menurutnya, setelah para peserta mengikuti SM3T, nantinya mareka akan digodok lagi melalui Profesi Pendidikan Guru. "Kami mengingatkan, program utama SM3T adalah mengajar. Kami mohon dibantu anak-anak kami ini ketika mengikuti prog SM3T. Pesan saya kepada peserta, ini bukan program jalan-jalan. Tolong ukir prestasi yang terbaik," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Kedatangan 41 peserta SM3T Unsyiah ini diterima staf ahli Bupati Landak, Mochtar, Kepala Dinas Pendidikan Landak, Aspansius dan sejumlah pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Landak, Kamis (4/9).
Kepala Dinas Pendidikan Landak Aspansius mengucapkan terimakasihnya kepada Unsyiah yang telah berkomitmen untuk membantu Pemkab Landak dan masyarakat untuk meningkatakan kapabilitas pendidikan di Landak melalui program SM3T.
"Para peserta SM3T UNSIAH ini nantinya akan ditempatkan disemua jenjang pendidikan yang ada di Landak. Tapi tidak mungkin semua satuan pendidikan ini mendapat jatah peserta SM3T ini. Sekolah yang belum dapat, saya minta untuk bersabar," harapnya.
Aspan mengatakan, sebelumnya Landak juga sudah menerima 30 orang peserta SM3T angkatan ke III dari Unnes. Merekapun ditempatkan di sejumlah sekolah yang ada di Landak ini. "Sama juga dengan peserta SM3T Unsyiah akan kita tentukan tempat tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh peserta SM3T akan dibekali surat tugas dari Bupati Landak," jelasnya.
Dekan FKIP Unyah, Japri mengatakan, SM3T merupakan program nasional. "Tidak ada daerah yang menolak progran ini. Para peserta SM3T inipun sebelum sudah kita seleksi," katanya.
Peserta SM3T ini harus memiliki Indeks Prestasi (IP) minimal 3. "Merekapun sudah mengikuti tes secara online. Selama mengikuti program SM3T selama satu tahun, para peserta tidak diizinkan pulang ke kampung halamannya dan tidak dibenarkan untuk menikah," tegasnya.
Menurutnya, setelah para peserta mengikuti SM3T, nantinya mareka akan digodok lagi melalui Profesi Pendidikan Guru. "Kami mengingatkan, program utama SM3T adalah mengajar. Kami mohon dibantu anak-anak kami ini ketika mengikuti prog SM3T. Pesan saya kepada peserta, ini bukan program jalan-jalan. Tolong ukir prestasi yang terbaik," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014