Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak bekerjasama dengan pihak ketiga akan membangun hotel dan wahana hiburan di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak, senilai Rp100 miliar.

"Peletakan batu pertama akan dilakukan, bertepatan dengan peringatan titik kulminasi di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Senin (22/9)," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Minggu.

Pembangunan hotel dan wahana hiburan di atas lahan milik Pemkot Pontianak seluas tiga hektare, dan lahan milik TNI seluas lima hektare lebih.

"Selama ini kami memang telah berupaya menata dan membenahi kawasan Tugu Khatulistiwa, tetapi terkendala pada lahan yang sebagian besar milik TNI. Sekarang ada pihak ketiga yang bekerja sama dengan pemilik lahan dalam hal ini TNI sehingga rencananya tanggal 22 September ini pembangunan itu akan dimulai," ujar Sutarmidji.

Ia berharap dengan dibangunnya hotel, waterpark, waterfront dan jenis wahana permainan lainnya, bisa membangkitkan kawasan Tugu Khatulistiwa sebagai daya tarik wisata di Pontianak.

Menurut dia, nanti kalau sudah dibangun hotel di kawasan Tugu Khatulistiwa itu, orang yang akan menginap di hotel tersebut nantinya akan dijemput oleh pihak hotel dengan menggunakan kapal motor atau sejenis kapal bandung dari Taman Alun Kapuas ke Tugu Khatulistiwa.

Jalur Sungai Kapuas sengaja dipilih untuk transportasi menuju hotel di kawasan Tugu Khatulistiwa, sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang menyusuri Sungai Kapuas, katanya.

Sementara itu, Pemkot Pontianak juga berupaya untuk menunjang pembangunan kawasan itu dengan membenahi infrastruktur lainnya, yakni bekerja sama dengan pihak ketiga dalam membangun dermaga feri penyeberangan dari Nipah Kuning ke Wajok.

"Itu untuk memperlancar mobilisasi masyarakat yang hendak berkunjung ke Tugu Khatulistiwa yang telah dibenahi nanti," ujarnya.

Dengan dibenahinya kawasan Tugu Khatulistiwa tersebut, ia menegaskan ke depannya di sekitar kawasan itu tidak boleh ada aktivitas lainnya selain kawasan wisata. Saat ini sekitar kawasan tugu terdapat pangkalan bongkar muat pasir. "Pangkalan bongkar muat pasir tidak boleh di situ lagi, jadi harus pindah," ujarnya.

Pembangunan kawasan Tugu Khatulistiwa rencananya membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Untuk kelancaran pembangunan, Pemkot memberikan kemudahan dalam hal perizinan.

"Pengembangan kawasan Tugu Khatulistiwa tentunya berdampak bagi pendapatan daerah yang mana di kawasan tersebut terdapat hotel, restoran, wahana hiburan dan lainnya sehingga ada pajak disitu. Terlepas dari itu, yang terpenting adalah memacu percepatan pertumbuhan kawasan Pontianak Utara," katanya.

Pembenahan tidak hanya terfokus pada kawasan Tugu Khatulistiwa, tetapi juga wilayah Kecamatan Pontianak Utara secara umum. Untuk itu, Sutarmidji berharap seluruh masyarakat di Pontianak Utara mendukung pembangunan kawasan tersebut apabila wilayahnya ingin sejajar dengan kecamatan-kecamatan lainnya.

(A057/F003)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014