Sanggau (Antara Kalbar)- Kepala Bidang Pengusahaan dan Perlindungan Hutan (P2H) Dinas Kehutanan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sanggau Abdul Haris mengungkapkan, dalam satu bulan terakhir sedikitnya tercatat ada 58 hotspot (titik api) di wilayah tersebut.

Menurut Haris, jumlah hotspot itu diketahui setelah terpantau satelit National Oceanic Atmospiheric Administration atau NOAA-18, yang diinformasikan ke Kementerian Kehutanan kemudian diteruskan ke Dinas Hutbun Kabupaten Sanggau melalui Dinas Hutbun Provinsi Kalbar secara periodik tiap bulan nya.

"Ini kita dapatkan dari satelit NOA, tiap bulan kita mendapatkan informasi mengenai hotspot ini," kata dia.

Pihaknya, kata Haris, langsung menindaklanjuti hasil pantauan satelit NOA itu, dengan menurunkan tim ke lapangan untuk menelusuri koordinat-koordinat hotspot itu. Namun, rata-rata setelah dilakukan penelusuran ulang ternyata hotspot itu, akibat warga yang membakar lahan.

"Begitu dapat informasi tentang hotspot ini, ada tim kita yang ke lapangan. Namun, rata-rata ditemui warga yang membakar ladang," ungkap dia.

Hingga saat ini, tegas Haris, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi perusahaan perkebunan kelapa sawit atau perusahaan lainnya yang melaksanakan pembakaran lahan.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014