Sintang (Antara Kalbar) - Direktur RSUD Ade. M. Djoen Sintang, dr. Harysinto Linoh mengeluhkan masih kurangnya investasi dari pemerintah daerah setempat untuk pemenuhan kebutuhan peralatan medis dan dokter spesialis.

"RSUD Ade M. Djoen Sintang masih membutuhkan investasi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan peralatan medis," katanya di Sintang, Rabu.

Dia mengungkapkan masih banyak peralatan medis yang kurang terutama peralatan medis untuk dokter-dokter spesialis.

Sinto mencontohkan tidak adanya alat CT scan untuk dokter spesialis bedah saraf. Alat CT scan ini sangat mahal. Harga satu unit CT scan bisa mencapai Rp8 miliar.

"Sebenarnya alat ini sangat diperlukan sekali untuk spesialis bedah saraf," katanya.

Selain alat tersebut, RSUD Sintang juga masih kekurangan sejumlah peralatan medis untuk dokter spesialis lainnya seperti peralatan medis bagi dokter spesialis paru-paru, dokter spesialis patalogi anatomi yang harga alat medisnya ratusan juta rupiah.

"Saat ini butuh investasi yang lebih besar lagi untuk rumah sakit dari pemerintah daerah," ungkapnya.

Tidak hanya minim dalam peralatan medis, RSUD Sintang juga masih banyak kekurangan tenaga medis spesialis. Beberapa tenaga medis spesialis yang belum dimiliki diantaranya dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), spesialis kulit kelamin, spesialis jiwa, spesialis rehabilitasi medik, spesialis fisioterapi dan spesialis bedah ortopedi.

Sinto mengakui sudah ada upaya dari pihaknya untuk mendatangkan dokter-dokter spesialis tersebut ke Sintang.

"Saya sudah berusaha pendekatan ke universitas-universitas yang ada pendidikan spesialisnya. Kami tawarkan apakah ada mahasiswa yang akan selesai dan bersedia pindah ke Sintang," ujarnya.

Namun, lanjutnya jawaban para calon dokter spesialis tersebut, mereka berpikir dua kali karena lokasinya yang jauh. Sintang masih dianggap mereka daerah terpencil yang terlalu jauh.

"Apalagi di Sintang baru ada satu rumah sakit daerah. Sintang belum memiliki rumah sakit swasta untuk para dokter spesialis ini mengembangkan kariernya dan mencari penghasilan tambahan," kata dia lagi.

Pertimbangan lainnya,  selain standar penghasilan dan fasilitas yang diberikan pada mereka, para dokter spesialis ini selalu bertanya bagaimana dengan anak mereka nanti. "Apakah pendidikan di Sintang sudah berkualitas untuk anak mereka bersekolah," kata dia.

(Faiz/N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014