Jakarta (Antara Kalbar) - Mulai 2019 tiap-tiap provinsi di Indonesia ditargetkan memiliki ajang karnaval besar yang dikenal dunia yang mengeksplorasi kekayaan lokal masing-masing daerah.

"Kami targetkan lima tahun lagi tiap-tiap provinsi menjadi anggota asosiasi karnaval Indonesia yang menjadi penyelenggara karnaval di masing-masing daerah," Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Achyaruddin di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan saat ini sudah tujuh provinsi yang menjadi anggota Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) yang masing-masing daerahnya telah memiliki karnaval besar.

Induk dari organisasi itu adalah Jawa Timur dengan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah menjadi satu dari empat besar karnaval terunik di dunia setelah karnaval serupa di New Orleans, Rio de Jeneiro, dan Jerman.

"Tahun depan lima provinsi sudah menyatakan akan bergabung dalam Akari dan menyelenggarakan karnaval di daerahnya masing-masing," katanya.

Lima provinsi itu adalah Sumatera Utara, NTT, DIY, Lampung, dan Jambi.

Achyaruddin mengatakan pada tahap awal Akari menggelar etalase karnaval bertajuk Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia atau WACI yang diintegrasikan dengan pelaksanaan Jember Fashion Carnaval.

"Dalam lima tahun ke depan bisa saja WACI digelar di kota-kota lain tapi saat ini sebaiknya tetap di Jember sampai popularitasnya memadai," katanya.

Salah satu agenda atau program perdana Akari tahun ini memang adalah menyelenggarakan ajang bertajuk Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia atau WACI yang menampilkan prototipe tujuh acara karnaval daerah pada 23 Agustus 2014 lalu di Kota Jember, Jawa Timur.

Ia menambahkan WACI menjadi etalase visualisasi karnaval-karnaval di Indonesia yang memiliki karakteristik masing-masing daerah untuk dipublikasikan ke seluruh dunia.

WACI digelar mulai 2014 dan secara bertahap terdiri dari Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, Tenggarong Kutai Carnival, Bangka Belitung Carnival, Kuta Carnival, Jakartanaval, Gading Night Carnival, dan Batam Kepulauan Riau Carnival.

Pihaknya mencatat pada 2013 sebanyak 2.150 media dan fotografer dunia hadir di JFC 2013, kemudian pada 2014 festival itu dihadiri 3.073 fotografer dan media online dalam dan luar negeri serta lebih dari 400 talent/performers.

Akari telah menetapkan kriteria bagi penyelenggara karnaval di daerah-daerah untuk dapat bergabung di dalamnya yakni di antaranya telah memiliki DPD Akari yang aktif dan memiliki reputasi karnaval setidaknya event berkelanjutan setiap tahunnya minimal empat kali.

"Kami berharap kegiatan ini memberi manfaat bagi pengembangan destinasi pariwisata daerah dengan meningkatkan kunjungan wisatawan, promosi destinasi, memperpanjang lama tinggal, hingga mendorong investsi serta menggerakkan potensi kreatif masyarakat," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014