Sekadau (Antara Kalbar) - Bupati Sekadau Simon Petrus menaruh perhatian besar terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sekadau. Mengetahui banyak pasien DBD yang dirawat di RSUD Sekadau, Bupati menyempatkan diri mengunjungi para pasien, Kamis (23/10) sore.

“Kami mengajak masyarakat untuk memerangi DBD dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Harus ada langkah antisipasi, misalnya dilakukan 'fogging' (pengasapan) massal secara berkesinambungan, sanitasi yang baik dan memperkuat penyuluhan,” kata Bupati Sekadau Simon Petrus.

Kedatangan Bupati dan rombongan tak lain untuk memberikan semangat dan motivasi kepada pasien DBD supaya kuat menjalani pengobatan sampai pemulihan. Saat berkunjung ke RSUD, Bupati didampingi perwakilan Forkompinda Kabupaten Sekadau, Kepala SKPD dipemkab Sekadau, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD, Martinus Ridi, dokter dan sejumlah perawat maupun staf di RSUD Sekadau.

"Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau sudah melaporkan jumlah kasus DBD Sejak Januari sampai dengan 23 Oktober. Data yang saya terima sudah 200-an orang yang terserang DBD berdasarkan laporan pihak Dinas Kesehatan. Umumnya pasien dapat ditangani dengan baik. Kita imbau kepada masyarakat jika sudah ada gejala-gejala terserang DBD, pasien segera dibawa ke RSUD,” imbaunya.

Simon melanjutkan, kasus DBD di Sekadau sendiri sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan, dan dalam situasi KLB diperlukan langkah darurat. Dalam kondisi KLB dana taktis harus dikucurkan untuk penanganan korban.

"Terima kasih kepada tenaga medis di seluruh unit pelayanan kesehatan terutama di RSUD Sekadau yang sudah bekerja ekstra dalam merawat pasien DBD. Terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang sudah bekerja melayani pasien dengan baik, itulah tugas kita melayani masyarakat,” tandasnya.

Penanggulangan kasus DBD sendiri ditanggapi serius oleh Pemkab Sekadau. Jum’at (24/10) kemarin, Bupati menggelar rapat mendadak bersama pihak-pihak terkait penanganan kasus DBD.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014