Pontianak  (Antara Kalbar) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kota Pontianak melatih warga kota itu untuk membuat kerajinan kain sulam kelengkang bagi industri kecil dan menengah) di kota itu.

"Pelatihan itu kami berikan pada 25 orang ibu rumah tangga bertempat di Gang Ramadhan Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara mulai tanggal 29 - 31 Oktober 2014," kata Kadisperindagkop dan UKM Kota Pontianak, Utin Sri Lena Candramidi di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan kegiatan pembinaan dan pelatihan itu, selain merealisasikan usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2013 juga dalam upaya melestarikan budaya Melayu Kota Pontianak. "Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah dalam menumbuhkembangkan industri kreatif dan industri rumah tangga," ujarnya.

"Jumlah perajin yang menekuni kerajinan kelengkang sangat terbatas, sehingga kami memandang perlu untuk mengadakan pelatihan ini agar kerajinan kelengkang ini tidak punah serta memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta," ujarnya.

Dia berharap pelatihan itu bisa membantu perekonomian keluarga karena kerajinan kelengkang ini prospeknya cukup bagus dan banyak digunakan masyarakat untuk acara resepsi pernikahan dan lainnya.

Sementara itu, Camat Pontianak Tenggara Titin Subakti mengapresiasi pelatihan bagi warganya itu. "Kami berharap pelatihan ini dapat melahirkan perajin baru yang nantinya dapat meningkatkan produksi kelengkang yang sudah mulai sulit ditemui," katanya.

Terlebih penggunaan kain kelengkang sendiri sudah banyak digunakan oleh masyarakat dalam momen perkawinan bernuansa Melayu. Dirinya pun berharap, setelah perajin yang dilatih dapat membuat produk kelengkang, Disperindagkop dan UKM dapat memberikan bantuan berupa pendirian sebuah galeri atau outlet khusus yang menampilkan produk sulam kain kelengkang untuk Kecamatan Pontianak Tenggara, yang dapat dilihat oleh pengunjung setiap harinya.

Pelatihan itu dilatih langsung oleh pelatih khusus yakni perajin kelengkang dari Kelurahan Bansir Laut, Titin Sumarni.

Menurut Titin Sumarni untuk membuat sebuah kerajinan kelengkang, tergantung keuletan perajin itu sendiri, misalnya untuk membuat kopiah, selendang, kerudung, sepatu, kain tanjak, teratai, selempang, bisa memakan waktu hampir satu bulan lamanya, untuk membuat satu set kain.

Selain itu, bahan benang kelengkang yang berwarna perak dan emas juga sulit didapatkan, yang harus didatangkan dari negara Singapura dan India, lewat sebuah toko yang secara khusus menyediakan bahan benang tersebut.

Dalam menjahit kain kelengkang, menurut dia peralatannya harus lengkap seperti kemidang (meja kecil untuk alat merajut), tali perajut, jarum tilam, lilin agar benang tidak kusut, gunting dan kain lap kecil untuk membersihkan benang kelengkang agar mengkilap.

"Tangan harus dalam keadaan bersih dicuci dengan air saat perajin harus menjahit kelengkang. Dan apabila tangan dalam keadaan tidak bersih, maka kerajinan yang dihasilkan pun dipastikan akan berubah warna seperti kuning dan biru," ujarnya.

Untuk menjadi perajin handal membuat kelengkang, harus rajin berlatih secara rutin, sebab dalam membuat kerajinan kelengkang membutuhkan sebuah ketelatenan.


(U.A057/B/N005/N005) 31-10-2014 15:19:14

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014