Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mencopot jabatan Direktur Jenderal Minyak dan Gas dari Edy Hermantoro terhitung pada Selasa (4/11) dan digantikan oleh Naryanto Wagimin sebagai pelaksana tugas.
"Tadi pagi, saya menandatangani SK pengangkatan Plt Dirjen Migas Ir. Naryanto Wagimin M,Sc meneruskan Bapak Edy Hermanto," kata Sudirman saat konferensi pers "Perkembangan Program-Program Sektor Ketenagalistrikan" di Jakarta, Selasa.
Sudirman mengatakan pencopotan tersebut merupakan hasil laporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang menemukan hambatan dan perlambatan pada Ditjen Migas dari seluruh program nasional.
Hambatan-hambatan tersebut, lanjut dia, termasuk perizinan yang alot yang sangat berpengaruh besar ke sektor industri. "Ini merupakan bagian dari upaya mengurai sumbatan, supaya hal-hal terunda itu bisa segera diselesaikan," katanya.
Sudirman juga menegaskan upaya penyederhaan terus dilakukan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Kalau kita enggak punya 'interest' (kepentingan) apa-apa, kita tengok kanan kiri, di situ lah kerumitan terjadi. Kita fokusnya ke rakyat saja," katanya.
Dia menambahkan akan berfokus pada hal-hal mendasar, seperti ketersediaan listrik, percepatan perizinan, pengolaan ESDM dan Migas dengan baik serta mengurangi ekspor bahan mentah tanpa diproses.
Edy Hermantoro sebelumnya dilantik oleh Menteri ESDM pada waktu itu, Jero Wacik, menggantikan Evita Legowo.
Sementara itu, Naryanto Wagimin sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas yang juga pernah didapuk menjadi Direktur Program Migas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Tadi pagi, saya menandatangani SK pengangkatan Plt Dirjen Migas Ir. Naryanto Wagimin M,Sc meneruskan Bapak Edy Hermanto," kata Sudirman saat konferensi pers "Perkembangan Program-Program Sektor Ketenagalistrikan" di Jakarta, Selasa.
Sudirman mengatakan pencopotan tersebut merupakan hasil laporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang menemukan hambatan dan perlambatan pada Ditjen Migas dari seluruh program nasional.
Hambatan-hambatan tersebut, lanjut dia, termasuk perizinan yang alot yang sangat berpengaruh besar ke sektor industri. "Ini merupakan bagian dari upaya mengurai sumbatan, supaya hal-hal terunda itu bisa segera diselesaikan," katanya.
Sudirman juga menegaskan upaya penyederhaan terus dilakukan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Kalau kita enggak punya 'interest' (kepentingan) apa-apa, kita tengok kanan kiri, di situ lah kerumitan terjadi. Kita fokusnya ke rakyat saja," katanya.
Dia menambahkan akan berfokus pada hal-hal mendasar, seperti ketersediaan listrik, percepatan perizinan, pengolaan ESDM dan Migas dengan baik serta mengurangi ekspor bahan mentah tanpa diproses.
Edy Hermantoro sebelumnya dilantik oleh Menteri ESDM pada waktu itu, Jero Wacik, menggantikan Evita Legowo.
Sementara itu, Naryanto Wagimin sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas yang juga pernah didapuk menjadi Direktur Program Migas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014