Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Rosihan Anwar mengatakan, pada bulan Oktober 2014 telah terjadi inflasi negatif (deflasi) sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,77.

“Deflasi bulan Oktober terjadi karena penurunan indeks pada satu jenis kelompok pengeluaran yaitu hanya pada kelompok bahan makanan sebesar 4,66 persen,” kata Rosihan, Rabu.

Dua Kota di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang sama-sama mengalami Deflasi. Pada Oktober 2014, Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 117,22.

"Jika dibandingkan sewilayah Kalimantan, Kota Singkawang mengalami deflasi tertinggi," jelas Rosihan.

Sementara, lanjut Rosihan, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,88 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,30 persen,

"Untuk sandang peningkatan sebesar 0,08 persen, kesehatan sebesar 1,81 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 3,37 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen," jelas Rosihan.

Penurunan harga beberapa komoditi yang memberikan sumbangan deflasi Kota Singkawang, papar Rosihan, yaitu kacang panjang, sawi hijau, tongkol/ambu-ambu, ketimun, udang basah, cabai rawit, bayam, kangkung, cabai merah, bawal, cabe hijau, sawi putih, buncis, lobak, oyong/gambas, terong panjang, jeruk, daging ayam ras, ayam hidup, tomat sayur, kol putih/kubis, dencis, dan lain-lain.

Sementara, laju Inflasi tahun kalender Oktober 2014 sebesar 6,03 persen. Sedangkan inflasi "Year on Year" (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) Kota Singkawang sebesar 6,13 persen.

"Dari 82 kota se-Indonesia, Inflasi Kota Singkawang menempati rangking ke-78," ujar Rosihan.

Pada bulan Oktober 2014, tambah Rosihan, dari 82 Kota IHK, tercatat 74 Kota mengalami Inflasi sedangkan 8 kota mengalami Deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen dengan IHK 120,13 dan terendah terjadi di Kota Mamuju yaitu sebesar 0,06 persen dengan IHK 112,61. Sedangkan Deflasi tertinggi di Kota Sorong yaitu sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 113,96 dan terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan yaitu sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 120,95," kata Rosihan.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014