Sintang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Syamsul Hadi mengakui potensi galian C di Kabupaten Sintang cukup besar. Hal itu diyakini akan meningkatkan PAD kabupaten Sintang.
“Potensi besar PAD itu berada di sektor galian C. Kategori galian C itu meliputi batu pecah, pasir, kerikil, dan tanah ini sangat besar sehingga kami yakin Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan akan tercapai,†kata Syamsul.
Pendapatan dalam sektor tersebut, lanjut Syamsul, sangat besar potensinya dalam mendongkrak PAD. Pasalnya semua pembangunan membutuhkan material yang masuk golongan C. “Pembangunan Sintang yang kian maju turut berperan dalam mendongkrak PAD. Ruko (rumah dan toko) banyak berdiri. Bahkan kini banyak ruko-ruko baru yang dibangun. Pembangunan itu membutuhkan material galian C. Secara tidak langsung menjadi peluang besar dalam meningkatkan PAD,†kata Syamsul.
Karena itu, lanjut Syamsul, pihaknya optimis tidak hanya mampu mencapai PAD yang ditargetkan, namun bisa melampauinya. Alasannya, kebutuhan galian C di Sintang sangat tinggi, antara lain karena banyaknya pembangunan gedung baru di Sintang yang lagi berjalan. “Kalau ekonomi terus membaik, potensi PAD akan menjadi selaras,†kata dia.
Syamsul menambahkan pihaknya juga terus mengupayakan penggalian potensi PAD selain dari galian C. Hanya saja masih membutuhkan payung hukum pengaturan. Sementara kini PAD dari Distamben masih mengandalkan sektor galian C. Karena itu, lanjut dia, pengusulan akan dilakukan Distamben, dengan mengajukan peraturan daerah untuk mendapatkan potensi PAD dibidang selain galian C.
Menurut Syamsul, potensi PAD lain itu seperti keptik power. Yakni penggunaan tenaga genset berskala besar di bidang usaha tertentu. Dimana penggunaannya banyak dilakukan perusahaan perkebunan. “Karena belum mempunyai payung hukum, kita tidak bisa menjadikan sebagai salah satu sumber PAD. Ini kedepan akan menjadi peluang serta potensi besar untuk mendongkrak pendapatan,†katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
“Potensi besar PAD itu berada di sektor galian C. Kategori galian C itu meliputi batu pecah, pasir, kerikil, dan tanah ini sangat besar sehingga kami yakin Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan akan tercapai,†kata Syamsul.
Pendapatan dalam sektor tersebut, lanjut Syamsul, sangat besar potensinya dalam mendongkrak PAD. Pasalnya semua pembangunan membutuhkan material yang masuk golongan C. “Pembangunan Sintang yang kian maju turut berperan dalam mendongkrak PAD. Ruko (rumah dan toko) banyak berdiri. Bahkan kini banyak ruko-ruko baru yang dibangun. Pembangunan itu membutuhkan material galian C. Secara tidak langsung menjadi peluang besar dalam meningkatkan PAD,†kata Syamsul.
Karena itu, lanjut Syamsul, pihaknya optimis tidak hanya mampu mencapai PAD yang ditargetkan, namun bisa melampauinya. Alasannya, kebutuhan galian C di Sintang sangat tinggi, antara lain karena banyaknya pembangunan gedung baru di Sintang yang lagi berjalan. “Kalau ekonomi terus membaik, potensi PAD akan menjadi selaras,†kata dia.
Syamsul menambahkan pihaknya juga terus mengupayakan penggalian potensi PAD selain dari galian C. Hanya saja masih membutuhkan payung hukum pengaturan. Sementara kini PAD dari Distamben masih mengandalkan sektor galian C. Karena itu, lanjut dia, pengusulan akan dilakukan Distamben, dengan mengajukan peraturan daerah untuk mendapatkan potensi PAD dibidang selain galian C.
Menurut Syamsul, potensi PAD lain itu seperti keptik power. Yakni penggunaan tenaga genset berskala besar di bidang usaha tertentu. Dimana penggunaannya banyak dilakukan perusahaan perkebunan. “Karena belum mempunyai payung hukum, kita tidak bisa menjadikan sebagai salah satu sumber PAD. Ini kedepan akan menjadi peluang serta potensi besar untuk mendongkrak pendapatan,†katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014