Sintang (Antara Kalbar) – Ganti pejabat ganti pula kebijakannya. Gara-gara pejabat di pemerintahan pusat yang selama ini mengurus rencana pendirian Akademi Komunitas di Kabupaten Sintang telah berganti, alhasil rencana pendirian Akademi Komunitas batal.

Bupati Sintang, Milton Crosby mengaku sangat kecewa dengan keputusan pemerintah pusat yang membatalkan pendirian Akademi Komunitas di Kabupaten Sintang. “Alasannya tidak logis. Karena pergantian orang yang mengurus Akademi Komunitas. Rupanya orang yang baru tidak perhatian ke sini. Padahal Sintang satu-satunya wilayah perbatasan dengan Serawak-Malaysia yang mengajukan pendirian Akademi Komunitas. Sintang juga menjadi pusat dari lima kabupaten,” katanya.

Dia mengatakan tim Pemkab Sintang sudah datang ke pusat. Tapi akhirnya terserah pusat. Apakah mereka mau melihat negeri ini dalam konteks Indonesia atau bagaimana? “Kami tetap siap untuk mendirikan Akademi Komunitas ini. Kami siap tempat, siap uangnya, siap tenaganya dan siap lahannya,” ungkapnya.

Dia mengatakan awalnya pendirian Akademi Komunitas Sintang ini untuk mengejar target tahun 2020 dimana berdasarkan UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi bahwa seluruh kabupaten diwajibkan membangun Akademi Komunitas.

“Akademi Komunitas ini mendidik level satu dan level 2 atau tingkat Diploma Satu dan Diploma Dua,” ungkapnya.

Milton mengatakan Akademi Komunitas akan mencetak pekerja profesional sehingga anak-anak muda sekarang tidak lagi berpikir untuk berorientasi menjadi PNS. Tapi lebih berorientasi ke wirausaha yang mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. “Di samping profesional dibidangnya seperti di bidang otomotif, teknologi informasi dan komunikasi, bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan bidang pertambangan,” tuturnya.

Untuk menyambut pembangunan Akademi Komunitas ini, Pemkab Sintang telah menyiapkan lahan yang akan dihibahkan seluas 5 hektar. Ia mengatakan lokasi Akademi Komunitas akan dibangun di Jelora.

Milton mengatakan syarat untuk pembangunan Akademi Komunitas tersebut, Pemkab Sintang harus menyiapkan lahan dan menyiapkan dana sharing. Untuk dana sharing, Pemkab Sintang sudah menyiapkan dana Rp5 miliar. Dia menegaskan kehadiran Akademi Komunitas ini sangat penting artinya bagi Kabupaten Sintang.

Impian adanya Akademi Komunitas telah sirna. Kini Pemkab Sintang sedang berharap Sekolah Penerbangan dapat segera dibangun. Untuk Sekolah Penerbangan ini, Pemkab Sintang juga masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan RI.

Dia menilai Lapangan Terbang Susilo sangat refresentatif untuk dijadikan sekolah penerbangan apalagi di Kalimantan belum ada sekolah penerbangan. Dikatakannya, jika rencana ini bisa diwujudkan maka Pemkab Sintang akan konsentrasi untuk mengembangkan sekolah tersebut. “Kami sudah usulkan. Kalau untuk syarat juga sudah dipenuhi. Sementara siapa yang akan mengelola ini masih akan dibahas lebih lanjut,” katanya.

Milton menegaskan Pemkab Sintang belum ingin mengalihfungsikan Lapangan Terbang Susilo untuk hal lain. Dia mengatakan untuk sementara Pemkab Sintang belum berani mengalihfungsikan Lapter Susilo ini untuk hal lain. “Kami masih tawarkan dulu Lapter Susilo dijadikan sekolah penerbangan. Namun jika ini tidak bisa baru akan kami alihfungsikan untuk hal lain. Tapi sayang rasanya karena lebih bagus dijadikan kawasan pendidikan,” ujarnya.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014