Sanggau (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Sabinus Kimsuan S Sos mengungkapkan, sebagian besar kawasan pantai Desa Pedalaman dan Desa Kawat, Kecamatan Tayan Hilir, Sanggau yang berhadapan dengan Sungai Kapuas, kritis karena terkena abrasi.

Kondisi itu, kata Kimsuan, mesti menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalbar. Soalnya, ujar dia, jika mengandalkan dana APBD Kabupaten Sanggau jelas tidak akan mampu untuk membangun penahan abrasi tersebut.

"Saya lihat dari hari ke hari abrasi itu semakin parah, bahkan sudah sebagian kawasan pantai Desa Pedalaman, khususnya Dusun Tanjung itu sangat kritis. Demikian pula dengan kawasan pantai di Desa Kawat," katanya menegaskan.

Akibat abrasi ini, jarak tempat tinggal garis pantai dengan warga semakin dekat dan permukiman warga rawan longsor karena abrasi itu.

"Bahkan jarak pemukiman warga di kedua desa ini dengan garis pantai hanya tinggal beberapa meter saja," kata dia.

Parahnya abrasi itu membuat jalan lingkungan sudah beberapa kali dimundurkan ke daratan karena tergerus air sungai dan longsor.

Saat ini ada pembangunan penahan abrasi namun semestinya dimulai dari kawasan yang rawan longsor. "Pembangunan penahan abrasi itu, tapi tidak dibangun dari kawasan yang terkena abrasi. Semestinya dimulai dari kawasan yang betul-betul kritis, bukan sebaliknya," ujar dia.

Meski Tayan bukan daerah pemilihannya, namun Kimsuan mengaku terpanggil untuk menyuarakan keluhan masyarakat di wilayah tersebut dan berharap, kondisi abrasi pantai itu menjadi perhatian pemerintah.

Bagaimana pun, abrasi tersebut bukan hanya mengancam fasilitas umum.

Namun, juga tak menutup kemungkinan mengancam tempat tinggal warga masyarakat yang berada di kawasan bantaran Sungai Kapuas tersebut.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014