Jelimpo (Antara Kalbar) - Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengajak masyarakat satu orang tanam 10 pohon yang bermanfaat di sekitar rumah dan sekaligus menjaga tiga sungai utama yang ada di Landak.

Imbauan tersebut Bupati Landak disampaikan saat mengikuti kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Gerakan Perempuan tanam dan Pelihara 2014, pada Selasa (9/12) siang di kantor Camat Jelimpo kabupaten Landak.

Kegiatan yang mengambil tema Hutan lestari untuk mendukung kedaulatan pangan, air dan energi terbarukan ini di hadiri juga ibu-Ibu PKK Kabupaten Landak, Bhayangkari Cabang Landak serta Mahasiswa STKIP Pamane Talino Ngabang.

Selain itu pada kesempatan sama Bupati Landak meminta kegiatan seperti ini harus direalisasikan di tempat masing-masing.

"Jika hanya sekedar seremonial, habis kegiatan ini sudah, tentu efek kegiatan ini tidak ada manfaatnya, sementara tujuan kegiatan ini untuk ketahanan pangan dan air yang memberikan dampak baik kepada makhluk hidup," katanya.

Bupati juga  meminta kepada setiap kantor untuk tanam pohon yang bermanfaat di halaman kantor masing-masing dan juga di perintahkan untuk melakukan pemeliharaannya.

"Jangan seperti pohon di halaman kantor Bupati, tidak dipelihara, seperti tanaman hidup segan, mati tak mau, sama halnya di kantor Dinas Pendidikan yang ada tanaman kelapa sawit, kita tidak tahu apa maksudnya, dengan adanya pohon sawit di kantor," katanya.

Ia mengimbau kepada  masyarakat untuk tidak hanya sekedar menebang, seharusnya satu pohon ditebang, kemudian ditanam 10 atau lebih pohon lagi.

"Kepada rekan-rekan investor dan perusahaan perkebunan dan pertambangan juga di harapkan punya program penghijauan serta menjaga pepohonan yang berada di sekitar bantaran sungai, minimal jaraknya 10 meter," kata Adrianus.

Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat juga turut mendukung program pembersihan di Tiga sungai utama kabupaten Landak yakni sungai Landak, sungai Mandor dan sungai Mempawah agar bebas pencemaran

"Kabupaten Landak kini telah memiliki Perda larangan menangkap ikan di sungai menggunakan zat kimia (Tuba) selain itu juga ada program pembersihan sungai agar bebas dari Zat kimia, termasuk dari aktivitas tambang emas ilegal," tandas Adrianus.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014