Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar kegiatan penanaman pohon serentak di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di seluruh Indonesia.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar Mohammad Bari di Kabupaten Kubu Raya, Minggu, mengatakan penanaman pohon itu dilakukan sebagai langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, serta mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah dilaksanakan 0 Desember 2023 lalu di Jungkat dan akan dilanjutkan dengan penanaman pada bulan Februari sampai April 2024," tuturnya.
Kegiatan itu juga salah satu upaya mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030 dan memerangi ancaman perubahan iklim.
"Kegiatan Penanaman pohon tetap merupakan metode terbaik dalam mereduksi emisi karbon dan ini sebagai langkah yang murah dari segi biaya, sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan dalam skala luas, kemudian durasi penghijauannya pun relatif tidak terlalu lama. Pohon merupakan CCS alami di bumi yang memiliki kemampuan untuk menangkap dan menyimpan karbon di setiap bagiannya mulai akar, batang, hingga daun," tutur Bari.
Dalam pidato Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI yang disampaikan oleh Ketua Harian 1 Indonesia's FOLU Net Sink 2030, FOLU-COLL, KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan menanam pohon bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia, serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air, dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup.
"Selain itu pohon juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030," ujarnya.
Sementara itu Sekda Kubu Raya Yusran Anizam menambahkan kegiatan menanam pohon adalah ibadah yang menjadi kebaikan serta memberi manfaat untuk alam dan makhluk lainnya.
"Maka teruslah menanam dan memelihara pohon karena semua perbuatan akan mendapat balasan di dunia dan akhirat," kata Yusran.
Dengan menanam pohon, kata dia, maka akan mengurangi dampak perubahan iklim, seperti keterlambatan musim tanam, gagal panen, meningkatnya wabah dan hama tanaman, serta penurunan produktivitas tanaman.
"Dengan menanam pohon juga dapat mencegah meningkatnya tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan serta meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologis, dan meningkatkan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati," katanya.