Jakarta (Antara Kalbar) - Bank Indonesia (BI) membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder dalam dua hari terakhir sebagai salah satu langkah untuk mengatasi pelemahan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini.

"Senin kemarin kami membeli SBN Rp1,5 triliun di pasar sekunder, hari ini (Selasa) Rp200 miliar," kata Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo usai rapat koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa.

Perry menuturkan BI terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah agar dampak pelemahan nilai rupiah dalam ranah yang terkendali.

"Yang sudah dilakukan, kami terus berada di pasar untuk memantau dan malakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) agar pergerakan rupiah  sejalan dengan fundamental dan tetap terjaga," ujar Perry.

Menurut dia, dengan semakin besarnya tekanan terhadap rupiah, maka intensitas intervensi yang dilakukan oleh BI juga semakin meningkat.

"Alhamdulillah rupiah hari ini semakin baik. Sekarang di Rp12.700 dan sudah agak stabil di situ. Kami juga tetap akan berkoordinasi dengan pemerintah," kata Perry.

Ke depan, lanjut Perry, di samping terus memantau dan selalu berada di pasar valas, pihaknya juga akan mengintensifkan pengelolaan likuiditas di pasar rupiah dengan meningkatkan lelang di beberapa instrumen moneter dan lelang SBI sembilan bulan.

"Esensinya, BI akan terus melakukan stabilisasi, terus ada di pasar dan melakukan langkah-langkah pembelian SBN di pasar sekunder," kata Perry.

Berdasarkan kurs referensi JISDOR BI per Selasa (16/12), kurs rupiah berada di posisi Rp12.900 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp12.599 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014