Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 5,5 persen pada tahun 2024.
"Berdasarkan proyeksi, Kalimantan Barat diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada tahun 2025, didorong oleh berbagai upaya peningkatan sektor-sektor strategis," kata Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, David Sipahutar di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan Forum Ekonomi dan Bisnis yang digelar di Pontianak pada Jumat (29/11) malam tadi, pihaknya memaparkan beberapa program strategis, seperti pembiayaan berbasis syariah dan digitalisasi ekonomi, juga akan menjadi faktor pendukung dalam pencapaian target tersebut.
"Kolaborasi ini diharapkan bisa mempercepat transformasi ekonomi Kalbar menuju ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata David.
Sektor ekonomi lainnya yang akan didorong adalah pengembangan ekosistem UMKM yang lebih kuat, serta upaya memperbaiki iklim investasi di Kalimantan Barat.
"Selain itu, sektor pariwisata juga diharapkan dapat berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kunjungan wisatawan yang membawa dampak positif terhadap perekonomian lokal," katanya.
Di tempat yang sama, mewakili Pj Gubernur Kalbar Harisson, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kalbar, Ignasius IK menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia menjadi kunci dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Kerja sama yang solid dengan Bank Indonesia, serta upaya kami dalam mendorong sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Ignatius.
Dia menjelaskan, Kalimantan Barat, yang dikenal memiliki potensi besar di bidang sumber daya alam dan ekonomi kreatif, memiliki peluang besar untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Dalam hal ini, BI sebagai lembaga yang mengawasi stabilitas moneter dan sistem pembayaran turut berperan dalam mendorong perkembangan ekonomi daerah, dengan mengoptimalkan kebijakan yang mendukung UMKM, meningkatkan daya saing sektor riil, serta memperkuat infrastruktur digital di seluruh wilayah," katanya.
Ignatius optimistis bahwa dengan penguatan sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan sektor swasta, Kalimantan Barat akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang, dengan harapan memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah.
"Dengan berbagai langkah strategis ini, Kalimantan Barat siap menyongsong 2025 dengan optimisme tinggi, berharap dapat menjadi daerah yang lebih maju dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional," katanya.