Sungai Raya (Antara Kalbar) - General Manager Perum Damri Cabang Pontianak Sugeng BP memastikan mulai 19 Desember 2014, pihaknya akan mengoperasikan angkutan bandara dengan trayek Bandara Supadio-Singkawang dan Bandara Supadio-Kota Baru (Pontianak).
"Saat ini, kebutuhan transportasi dari dan ke Bandara Supadio Pontianak menjadi suatu kebutuhan masyarakat. Sudah kebijakan Kementerian Perhubungan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa penerbangan di bandara Supadio," kata Sugeng di Sungai Raya, Rabu.
Ia menjelaskan, jalur trayek tersebut akan diresmikan langsung oleh Sekda Kalbar, dan dipusatkan di Rumah Adat Melayu Kalbar yang juga menjadi tempat mangkalnya bus Damri dengan rute Bandara Supadio-Kota Baru (Pontianak).
"Nantinya akan ada sekitar lima unit bus baru yang akan diberangkatkan setiap satu jam satu kali, dengan tarif Rp35.000 per penumpang. Demikian untuk trayek Bandara Supadio-Singkawang, kami juga sudah menyiapkan tujuh unit bis baru dengan fasilitas bis medium dan tarif Rp100.000 perpenumpang," katanya.
Rencananya, lanjut Bambang, di setiap pos keberangkatan bis seperti di Rumah Adat Melayu dan di Singkawang, pihaknya akan menyiapkan layanan check in dan bording pas untuk setiap penumpang, sehingga ketika penumpang sampai di bandara Supadio, tinggal masuk ke pesawat.
"Namun, bus ini nantinya tidak akan bisa diberhentikan dan mengangkut penumpang di sembarang tempat, melainkan hanya pada pos yang telah ditentukan. Ini kita lakukan untuk memberi layanan maksimal kepada penumpang yang menuju ke bandara Supadio, agar terhindar dari keterlambatan jadwal keberangkatan penerbangan," tuturnya.
Ke depan, lanjutnya, pihaknya juga akan membuka trayek Bandar Supadio-Batu Layang, untuk memaksimalkan layanan kepada para penumpang.
"Layanan angkutan bus kan tidak hanya dibutuhkan oleh warga Pontianak, tetapi juga oleh warga Batu Layang dan Singkawang. Dengan adanya layanan Damri, tentu akan memberikan alternatif yang menguntungkan para penumpang," kata Bambang.
Di tempat yang sama, GM Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Candra Dista mengatakan kebutuhan layanan akan bis Damri di bandara itu memang sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena jumlah taksi bandara yang dikelola oleh Koperasi TNI AU Lanud Supadio itu, masih kurang dengan peningkatan penumpang yang terjadi saat ini.
"Ini juga merupakan bahwa salah satu upaya peningkatan layanan kepada penumpang. Dalam hal ini, perlu dipahami, dalam dunia penerbangan di Pontianak terjadi peningkatan penumpang yang sangat tinggi dimana peningkatan penumpang saat ini mencapai 2,4 juta penumpang per tahun sementara jumlah taksi yang ada di bandara Supadio saat ini hanya ada 100 taksi," katanya.
Makanya, lanjut Candra, bandara Supadio saat ini memerlukan angkutan massal lainnya selain taksi bandara yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang dengan aman, nyaman dan tepat waktu.
"Kita berharap calon penumpang pengguna jasa bandara Supadio ke depan bisa memanfaatkan angkutan pemandu moda ini sehingga bisa mengurangi kepadatan di areal parkir bandara yang saat ini memang masih belum memadai," tuturnya.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Saat ini, kebutuhan transportasi dari dan ke Bandara Supadio Pontianak menjadi suatu kebutuhan masyarakat. Sudah kebijakan Kementerian Perhubungan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa penerbangan di bandara Supadio," kata Sugeng di Sungai Raya, Rabu.
Ia menjelaskan, jalur trayek tersebut akan diresmikan langsung oleh Sekda Kalbar, dan dipusatkan di Rumah Adat Melayu Kalbar yang juga menjadi tempat mangkalnya bus Damri dengan rute Bandara Supadio-Kota Baru (Pontianak).
"Nantinya akan ada sekitar lima unit bus baru yang akan diberangkatkan setiap satu jam satu kali, dengan tarif Rp35.000 per penumpang. Demikian untuk trayek Bandara Supadio-Singkawang, kami juga sudah menyiapkan tujuh unit bis baru dengan fasilitas bis medium dan tarif Rp100.000 perpenumpang," katanya.
Rencananya, lanjut Bambang, di setiap pos keberangkatan bis seperti di Rumah Adat Melayu dan di Singkawang, pihaknya akan menyiapkan layanan check in dan bording pas untuk setiap penumpang, sehingga ketika penumpang sampai di bandara Supadio, tinggal masuk ke pesawat.
"Namun, bus ini nantinya tidak akan bisa diberhentikan dan mengangkut penumpang di sembarang tempat, melainkan hanya pada pos yang telah ditentukan. Ini kita lakukan untuk memberi layanan maksimal kepada penumpang yang menuju ke bandara Supadio, agar terhindar dari keterlambatan jadwal keberangkatan penerbangan," tuturnya.
Ke depan, lanjutnya, pihaknya juga akan membuka trayek Bandar Supadio-Batu Layang, untuk memaksimalkan layanan kepada para penumpang.
"Layanan angkutan bus kan tidak hanya dibutuhkan oleh warga Pontianak, tetapi juga oleh warga Batu Layang dan Singkawang. Dengan adanya layanan Damri, tentu akan memberikan alternatif yang menguntungkan para penumpang," kata Bambang.
Di tempat yang sama, GM Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Candra Dista mengatakan kebutuhan layanan akan bis Damri di bandara itu memang sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena jumlah taksi bandara yang dikelola oleh Koperasi TNI AU Lanud Supadio itu, masih kurang dengan peningkatan penumpang yang terjadi saat ini.
"Ini juga merupakan bahwa salah satu upaya peningkatan layanan kepada penumpang. Dalam hal ini, perlu dipahami, dalam dunia penerbangan di Pontianak terjadi peningkatan penumpang yang sangat tinggi dimana peningkatan penumpang saat ini mencapai 2,4 juta penumpang per tahun sementara jumlah taksi yang ada di bandara Supadio saat ini hanya ada 100 taksi," katanya.
Makanya, lanjut Candra, bandara Supadio saat ini memerlukan angkutan massal lainnya selain taksi bandara yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang dengan aman, nyaman dan tepat waktu.
"Kita berharap calon penumpang pengguna jasa bandara Supadio ke depan bisa memanfaatkan angkutan pemandu moda ini sehingga bisa mengurangi kepadatan di areal parkir bandara yang saat ini memang masih belum memadai," tuturnya.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014