Sintang (Antara Kalbar) - Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang mengaku kesulitan lahan untuk menempatkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang, Martin Nandung menyampaikan TPS yang ada sering diganggu masyarakat. “Hari ini kami buat tutupnya besok hilang. Selalu seperti itu. Masih banyak masyarakat yang kurang bertanggung jawab dan tidak punya rasa memiliki. Sebenarnya itu fasilitas umum milik bersama yang harus dijaga,” ungkap dia.

Ia mengatakan nanti secara bertahap di tahun 2015, TPS akan diganti kontainer sampah. Dikatakan dia, kontainer sampah yang dimiliki Dinas Kebersihan sebenarnya cukup banyak hanya saja pihaknya memiliki keterbatasan mobil amrol untuk mengangkut. “Mobil amrol kami ada tiga tapi yang dalam kondisi baik hanya dua. Kami tempatkan banyak kontainer tapi tidak bisa mengangkutnya juga akan menjadi persoalan karena sampah bisa menumpuk dalam beberapa hari,” katanya.

Dia menyampaikan di tahun 2015 nanti, pihaknya berharap bisa pengadaan mobil amrol baru. Ia pun menghimbau dunia usaha bisa membantu pemerintah untuk pengadaan mobil amrol ini seperti yang dilakukan BPD Kalbar pada 2012 lalu. “Karena ini untuk kepentingan semua, kami berharap ada dunia usaha yang bisa membantu,” kata dia.

Martin menyampaikan setiap orang selalu menolak kehadiran TPS di lingkungan sekitarnya. Dikatakan dia, setiap hari ada surat masuk meminta TPN di depannya dibongkar. “Beberapa tempat sudah kami bongkar. Tapi juga kami alihkan kemana TPS itu. Karena jika dibongkar harus dialihkan tempat lain agar masyarakat punya tempat dimana mereka buang sampah,” ujarnya.

Dia mencontohkan TPS yang ada di samping Bank Mandiri yang sudah dibonggar karena dianggap mengganggu. Tapi setelah dibongar ada masyarakat lain yang selama ini buang sampah di situ juga mengeluh. “Kami buang sampah kemana, jadi persoalannya seperti itu. Di satu sisi, ada yang keberatan, di sisi lain ada juga yang protes karena mereka harus buang sampah lebih jauh lain,” ungkapnya.

Martin sebenarnya sudah menyurati RW agar menentukan di mana TPS bisa ditempatkan di wilayah RW-nya. Agar masyarakat tidak merasa terganggu ada TPS di tempat itu. Tapi sampai saat ini, tidak ada RW yang bisa menentukan dimana TPS harus ditempatkan di wilayah RW mereka.

Menurut dia, pihaknya ingin membuat pola memberikan keranjang sampah untuk setiap perumahan. Nanti petugas kebersihan akan mengangkut keranjang sampah itu. Namun yang menjadi persoalan, armada angkut yang dimiliki Dinas Kebersihan masih kurang.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014