Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengajak semua pihak terutama kabupaten dan kota untuk bersiap sebagai kota maupun masyarakat yang ramah bagi kalangan lanjut usia.

Menurut Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya di Pontianak, Selasa, jumlah lanjut usia di Kalbar akan terus meningkat.

"Tahun 2050, akan mencapai 17,8 persen dari jumlah penduduk," katanya saat Seminar Mewujudkan Kota dan Masyarakat Ramah Lansia di Hotel Mercure Pontianak.

Diperkirakan 9,9 persen lansia berusia 60-69 tahun, 5,9 persen lansia berumur 70-79 tahun dan dua persen lansia berumur 80 tahun keatas.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 dan proyeksi penduduk tahun 2010-2035 tergambar di hasil piramida penduduk yang menunjukan adanya tiga tantangan kependudukan yaitu besarnya balita, remaja dan penduduk lansia.

Berdasarkan proyeksi penduduk saat ini penduduk lansia di Kalbar pada tahun 2014 berkisar 6,6 persen, pada tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 13,3 persen.

Kalbar akan memasuki provinsi rawan lansia (sekitar 10 persen) sejak tahun 2025 dimana jumlah lansia sudah mencapai sekitar 9,7 persen.

Sementara Deputi Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN Pusat, Soedibyo Alimoesoe menambahkan provinsi di DI Yogyakarta mempunyai proporsi penduduk lanjut usia tertinggi sekitar 13 persen, Jawa Timur 10,4 persen.

Sedangkan yang terendah Provinsi Papua mempunyai proporsi penduduk terendah yakni 1,94 persen.

Pada tahun 2050, diperkirakan terdapat 80 juta lansia di Indonesia. Jumlah tersebut diprediksikan meningkat lebih tinggi dari populasi lansia Asia dan global.

Terkait hal itu, BKKBN mempunyai program lansia tangguh. Yakni, kondisi lansia yang mengalami proses penuaan dapat dijaga agar tetap sehat dan aktif sehingga akan terwujud lansia tangguh yaitu yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif agar mampu mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan nyaman," jelasnya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014