Jakarta (Antara Kalbar) - PT Pertamina mengklaim marjin bisnis elpiji 12 kg berkurang menjadi Rp6.000 per tabung pascapenurunan harga komoditas tersebut mulai 19 Januari 2015.

Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, mengatakan saat kenaikan harga elpiji 12 kg pada 2 Januari 2015, pihaknya masih mendapat keuntungan Rp12.000 per tabung.

"Namun, per 19 Januari nanti harga turun Rp5.700, sehingga keuntungan juga berkurang menjadi sekitar Rp6.000 per tabung atau Rp500 per kg," katanya.

Dengan harga jual elpiji 12 kg ditetapkan Rp129.000 per tabung, maka marjin Pertamina sebesar 4,65 persen.

Menurut Ali, penetapan harga elpiji 12 kg kali ini memang bersamaan dengan BBM.

Namun, lanjutnya, bukan berarti penetapan harga kedua produk tersebut akan selalu bersamaan.

"Kali ini, momentumnya memang bersama-sama," katanya.

Presiden Joko Widodo di halaman Istana Negara Jakarta, Jumat, mengumumkan penurunan harga sejumlah komoditas yang berlaku mulai Senin (19/1) pukul 00.00 WIB.

Harga elpiji kemasan 12 kg diturunkan dari sebelumnya sebesar Rp134.700 yang berlaku sejak 2 Januari 2015, menjadi Rp129.000 per tabung atau turun Rp5.700 per tabung (Rp475 per kg).

Lalu, harga premium diturunkan dari Rp7.600 yang berlaku sejak 1 Januari 2015, menjadi Rp6.700 per liter di Jawa dan Rp6.600 per liter di luar Jawa.

Khusus di Bali, harga premium turun dari Rp7.950 menjadi Rp7.000 per liter.

Sementara solar turun dari Rp7.250 menjadi Rp6.400 per liter.

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015