Yogyakarta (Antara Kalbar) - LSM Maju Perempuan Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan (Mampu) Indonesia melatih jurnalis dari berbagai daerah Indonesia tentang bagaimana penulisan responsif gender di Yogyakarta, 27 hingga 29 Januari 2015.

"Tujuan pelatihan ini kami berikan, karena jurnalis punya peran strategis dalam membangkitkan kesadaran masyarakat dan para pengambilan keputusan mengenai isu-isu tentang gender di daerahnaya," kata Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Program Mampu, Sri Dewi Susanti di Yogyakarta, Selasa.

Ia berharap dengan dilakukan pelatihan penulisan responsif gender terhadap para jurnalis atau wartawan, baik dari media cetak maupun online, maka ke depannya berita-berita tentang perempuan tidak hanya dari sisi korbannya saja, tetapi dari berbagai sisi.

"Harapan kami rekan-rekan jurnalis peserta `On Track Media` bisa mempraktikkan penulisan responsif gender," ungkap Sri.

Desi menambahkan Program Mampu mulai berjalan tahun 2012 hingga 2020, antara Pemerintah Australia yang diwakilkan pada Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DRAF) dan pemerintah Indonesia yang diwakilkan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Tujuannya ada lima bidang tematik, yakni meningkatkan akses perempuan terhadap program-program perlindungan sosial, menghilangkan diskriminasi di tempat kerja, memperbaiki kondisi untuk migrasi tenaga kerja perempuan ke luar negeri, memperkuat kepemimpinan dalam meningkatkan kesehatan ibu, dan kesehatan reproduksi, dan mengatasi kekerasan terhadap perempuan.

"Diperkirakan setelah delapan tahun ke depannya Program Mampu di Indonesia, akan memberikan kontribusi positif pada sekitar tiga juta perempuan miskin di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia mitra Mampu saat ini, yakni Aisyiyah, BaKTI, Institut Kapal Perempuan, KPI (Koalisi Perempuan Indonesia), Migran CARE, PEKKA (yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), dan Konsorsium Permampu.

Saat ini, tercatat Program Mampu sudah meliputi 28 provinsi, 178 kabupaten/kota dan sekitar 300 kecamatan, serta menjangkau hingga ke tingkat desa yang bekerja sama dengan perempuan dan pihak yang terkait di desa-desa di wilayah kerja tersebut.

"Kami berikutnya berharap akan lebih banyak organisasi yang tergabung dengan Program Mampu dengan cakupan wilayah yang lebih luas," kata Sri.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015