Ngabang (Antara Kalbar) – Suasana malam menyambut pergantian tahun baru Imlek 2566 di Kota Ngabang, Kabupaten Landak, kurang meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang diwarnai pesta kembang api di komplek pasar dan terminal Ngabang.

Pantauan pada Rabu (18/2) sejak pukul 19.00 WIB masyarakat ramai mendatangi komplek pasar dan terminal untuk menanti indahnya kembang api yang dinyalakan warga Tionghoa.

Namun, keinginan itu tidak terwujud.

"Sepi tahun ini ya, kalau dulu ramai kembang api banyak dinyalakan. Ini kok gak terlalu ramai, dan lampu lampion juga tidak banyak di jalur komplek pasar," ujar Layli seorang warga Ngabang.

Sejumlah warga Tionghoa menjalankan ibadah seperti di Pekong Hati Murni Ngabang. Sejak malam hingga siang hari, pekong tersebut ramai dikunjungi warga bersama keluarga guna melaksanakan sembayang di tempat ibadah itu.

"Pada Tahun Kambing Kayu ini kalau dilihat untuk urusan usaha perdagangan lumayan. Mudah-mudahan akan lebih baik, memang kambing kayu lebih ganas dan membara," ujar Ajin (57) salah satu warga Tionghoa usai sembahyang di Pekong, Kamis.

Sementara itu, politikus PDIP Landak Mardinus Mariadi dari etnis Tionghoa berharap momentum Imlek tahun ini membawa kedamaian. Apalagi saat ini suhu politik di Indonesia sedang panas. Sehingga diharapkan bisa tetap damai untuk pembangunan yang lebih baik.

"Di tahun kambing agar ada harapan besar dan baik untuk ekonomi yang membaik, pemimpin bijaksana dan kerendahan hati dalam melayani masyarakat," ujar Alex panggilan akrabnya.

Pewarta: Kundori

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015