Sanggau (Antara Kalbar)- Dua warga Sanggau tewas mengenaskan saat meninjau bangunan berupa gudang material yang rencananya akan direnovasi.

Hingga Selasa dinihari, satu hari setelah kejadian, salah seorang korban belum berhasil dievakuasi meski petugas sudah menggunakan excavator untuk membongkar bangunan yang runtuh.

Kedua warga yang tewas ini masing-masing Sugianto alias Akim, (34) warga Kelurahan Bunut dan Sapri (50) warga Setompak, Kelurahan Sungai Sengkuang, Sanggau. 

Menurut Aju, ayah Akim, kejadian itu bermula, ketika ia dan anaknya serta Sapri, tukang yang akan merenovasi lantai atas bangunan tersebut, melihat lokasi.

Ketigasnya naik ke lantai atas untuk melihat-lihat bagian mana yang akan direnovasi.
Ditambahkan Aju, dirinya lolos dari maut itu, setelah Akim menyuruh ia bergegas untuk turun. Akim sepertimenangkap ada ketidakberesan di lantai atas. 

Aju selamat, karena turun duluan, sementara Akim dan Sapri yang baru menuruni tangga ketika bangunan itu ambruk. "Saya turun duluan, ketika anak saya menyuruh turun. Mereka juga langsung turun. Namun, bangunan itu langsung roboh," kenangnya. 

Mendapati kejadian itu, warga kota Sanggau ramai-ramai mendatangi bangunan itu dan langsung berusaha menyelamatkan korban.

Tak lama setelah kejadian, Akim ditemukan sudah menjadi mayat dalam posisi telungkup terjepit beton bangunan. Untuk mengeluarkan jasad korban, warga harus berjibaku memecahkan beton. Usai di evakuasi, jasad Akim langsung dilarikan ke RSUD Sanggau kemudian disemayam di rumah duka.

Sementara, jasad Sapri hingga Selasa Subuh belum juga ditemukan, kendati sudah dikerahkan alat berat exavator untuk membantu pencarian jasad korban tersebut.

Akibat ambruknya bangunan tersebut, juga merobohkan bangunan dapur rumah Philifus dan Yustina SH yang letaknya berdempetan.

Pencarian jasad korban ini, mendapatkan bantuan dari Kompi 642 Kapuas, Polres Sanggau, Polsek Kota Sanggau, Lurah Bunut, Koramil Kapuas, dan BPBD serta Tagana dan warga Kota Sanggau.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015