Sungai Raya (Antara Kalbar) - Komisi II DPRD Kabupaten Kubu Raya menyayangkan minimnya anggaran untuk bidang pertanian pada APBD Kubu Raya 2015.

"Pemkab Kubu Raya saat ini saya nilai masih kurang berhasil dalam membangun Kubu Raya dan banyak pemangkasan anggaran. Hal itu terbukti berimbas ke masyarakat baik sektor pertanian, sektor pembangunan serta infrastruktur," kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kubu Raya, Jauhari Ja`far di Sungai Raya, Rabu.

Jauhari melihat anggaran banyak dihilangkan dan dialihkan ke jalan poros, sehingga terjadi pemangkasan drastis untuk pertanian.

Dia menyatakan, tahun sebelumnya anggaran untuk pertanian sekitar Rp24 miliar, tetapi pada 2015 sekitar Rp13 miliar.

"Itupun hanya bantuan bibit, benih dan alat-alat pertanian dan hanya daerah tertentu saja yang dapat, tak semuanya mendapatkannya," tuturnya.

Dengan adanya jalan poros, Jauhari sangat mendukung, tetapi harus sesuai kemampuan anggaran yang ada, sehingga tidak terjadi pemangkasan terhadap anggaran yang lain.

"Jangan sampai dihilangkan anggaran yang lain itu, karena tentu harus diimbangi dengan pemerataan. Jangan sampai ratusan miliar dikeluarkan untuk jalan poros yang tidak bermanfaat bagi masayarakat Kubu Raya, terutama bagian pesisir," katanya

Dia menilai, mengenai penghargaan Investment Award yang diperoleh Pemkab Kubu Raya pada 2014 belum layak didapatkan oleh Bupati Kubu Raya karena belum terlihat kepemimpinannya

Terlebih, DPRD melihat banyak program pembangunan yang tidak pro Rakyat, sehingga tidak terjadi pemerataan dalam pembangunan dari berbagai sektor.

"Intinya harus berimbang. Untuk ke depannya, kami akan berusaha mempertahankan anggarannya, terutama sektor pertanian," kata Jauhari.

Di tempat yang sama, anggota DPRD Kubu Raya lainnya, Joko Triono juga menilai, Bupati Rusman Ali belum berhasil memimpin, karena banyak pembangunan yang tidak mengarah pada kepentingan rakyat, tetapi kepentingan beberapa kelompok saja.

"Seperti Investment Award itu seharusnya diberikan kepada Bupati yang lama bukan yang sekarang. Karena Investment Award tahun 2014 itu kan dilihat dari program pemerintahan yang berjalan pada tahun 2013-2014, sedangkan Pak Rusman Ali baru menjabat sebagai bupati pada bulan Februari 2014," katanya.

Joko menambahkan, pembangunan yang sekarang ini, dinilai menghambur-hamburkan uang dan tidak tepat sasaran sehingga sebagian besar warga Kubu Raya tidak merasakannya.

"Kami melihat pembangunan sekunder C itu, hanya menghambur-hamburkan uang, apa lagi di daerah tersebut tidak ada penghuninya dan tidak sesuai dengan perencanaannya," kata Joko.

(KR-RDO/S025)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015