Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah konferensi internasional yang bertajuk "Tropical Lanscape Summit: A Global Investment Opportunity" pada 27-28 April 2015 di Jakarta, dalam rangka menarik investasi menuju ekonomi hijau yang menjamin masa depan yang berkelanjutan di Tanah Air.

Acara tersebut ditargetkan mampu mendatangkan sekitar 500 Chief Executive Officer (CEO) dari berbagai perusahaan nasional dan internasional.
   
"Kesempatan menjadi tuan rumah untuk konferensi internasional menuju ekonomi hijau ini sangat strategis bagi Indonesia untuk menjadi peran utama bagi pembangunan berkelanjutan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

BKPM bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD+ Coordination (UNORCID) akan menggelar forum tersebut.

Pertemuan yang berlangsung dua hari itu akan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk para menteri yang terkait pembangunan lanskap tropis antara lain Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Sudirman Said (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Bambang Brodjonegoro (Menteri Keuangan) dan Saleh Husin (Menteri Perindustrian), serta para pelaku usaha dan berbagai organisasi yang selama ini terlibat dalam pembangunan berkelanjutan.  
   
Sementara itu, pembicara dari mancanegara yang akan hadir antara lain Helen Clark dari UNDP, Felipe Calderon dan para CEO global lainnya, serta pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

"Kami mengajak berbagai pihak yang mendukung investasi hijau untuk datang dan mengambil bagian dari momentum penting ini," ujar dia.

Franky berharap investasi hijau di Indonesia akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang seiring peningkatan target investasi 2015 yang dipatok tumbuh 14 persen menjadi Rp519,5 triliun.

Ia menambahkan pertemuan "Tropical Landscapes Summit" itu bertujuan untuk menyediakan platform bagi pemerintah Indonesia untuk menjelaskan dan mempromosikan visi strategisnya untuk investasi hijau.

"Pemerintah juga memungkinkan untuk mendapatkan input dari banyak pemangku kepentingan tentang kerangka kerja ini dan perkembangan ke depannya," katanya.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan mengatakan acara yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu dirancang untuk memberikan kesempatan untuk berbagai mitra baik pemerintah--lintas tingkat dan sektor--swasta di Indonesia dan luar negeri, mitra-mitra pembangunan, sampai organisasi non-pemerintah, lembaga penelitian dan masyarakat sipil untuk menggali dan terlibat dalam pemanfaatan peluang usaha dan investasi untuk mendukung transisi ekonomi hijau Indonesia.

"Tiap aktor memiliki peran untuk dimainkan. Misalnya, kebijakan pemerintah dapat memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan insentif yang dapat mendukung transformasi paradigma investasi dan sektor swasta dapat memberikan kewirausahaan dan investasi yang akan membentuk perubahan ini," katanya.

Pemerintahan Presiden Jokowi telah merinci sejumlah target investasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tahun-tahun mendatang dan investasi hijau direncanakan akan memainkan peran kunci dalam memenuhi target-target tersebut.

Pengelolaan sumber daya alam lestari, yang dipahami sebagai suatu faktor yang memengaruhi langsung kesejahteraan masyarakat Indonesia, juga menempati posisi inti dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

(A062/Yuniardi)

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015