Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Mulyadi mengimbau kepada peserta ujian nasional (UN) SMA/sederajat tahun 2015, di kota itu agar tidak percaya kalau menemukan soal-soal UN palsu.
"Hingga saat ini, pelaksanaan UN di Kota Pontianak berjalan lancar, tidak ada kekurangan soal, dan kami juga tidak menemukan beredarnya soal-soal UN palsu," kata Mulyadi seusai memantau pelaksanaan UN di beberapa sekolah di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan untuk distribusi soal UN sudah dilakukan, hari Minggu (12/4) kemarin, sehingga tidak ada masalah lagi.
"Pelaksaan UN sebenarnya tidak menentukan kelulusan, hanya UN dipakai sebagai bahan pemetaan dan jenjang lebih tinggi, sehingga peserta jangan terlalu beban dalam menghadapinya," kata Mulyadi.
Menurut dia, bagi peserta UN tingkat SMA/sederajat kelulusan UN sangat ditentukan oleh nilai rapor dan nilai ujian sekolah.
"Jika peserta UN nilainya di bawah 55, maka peserta itu tidak mendapat sertifikat UN, tetapi dia nantinya bisa mengulang UN di tahun depannya," ujarnya.
Mulyadi menambahkan peserta UN tingkat SMA/sederajat di Kota Pontianak pada 2015 tercatat 10.466 orang.
Mulyadi optimistis tingkat kelulusan tahun ini tinggi, karena persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah, termasuk beberapa kali melakukan uji coba yang hasilnya juga cukup baik.
UN pada hari pertama, 13 April 2015, yakni Bahasa Indonesia, Kimia atau Geografi, hari kedua Matematika dan Biologi atau Sosiologi, dan hari ketiga Bahasa Inggris dan Fisika atau Ekonomi.
Untuk SMK hanya tiga mata pelajaran, di antaranya Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, ditambah teori kejuruan masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Hingga saat ini, pelaksanaan UN di Kota Pontianak berjalan lancar, tidak ada kekurangan soal, dan kami juga tidak menemukan beredarnya soal-soal UN palsu," kata Mulyadi seusai memantau pelaksanaan UN di beberapa sekolah di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan untuk distribusi soal UN sudah dilakukan, hari Minggu (12/4) kemarin, sehingga tidak ada masalah lagi.
"Pelaksaan UN sebenarnya tidak menentukan kelulusan, hanya UN dipakai sebagai bahan pemetaan dan jenjang lebih tinggi, sehingga peserta jangan terlalu beban dalam menghadapinya," kata Mulyadi.
Menurut dia, bagi peserta UN tingkat SMA/sederajat kelulusan UN sangat ditentukan oleh nilai rapor dan nilai ujian sekolah.
"Jika peserta UN nilainya di bawah 55, maka peserta itu tidak mendapat sertifikat UN, tetapi dia nantinya bisa mengulang UN di tahun depannya," ujarnya.
Mulyadi menambahkan peserta UN tingkat SMA/sederajat di Kota Pontianak pada 2015 tercatat 10.466 orang.
Mulyadi optimistis tingkat kelulusan tahun ini tinggi, karena persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah, termasuk beberapa kali melakukan uji coba yang hasilnya juga cukup baik.
UN pada hari pertama, 13 April 2015, yakni Bahasa Indonesia, Kimia atau Geografi, hari kedua Matematika dan Biologi atau Sosiologi, dan hari ketiga Bahasa Inggris dan Fisika atau Ekonomi.
Untuk SMK hanya tiga mata pelajaran, di antaranya Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, ditambah teori kejuruan masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015