Ngabang (Antara Kalbar) - Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, Rabu membuka sosialisasi program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi padi, jagung, dan kedele (Pajale) dengan menghadirkan para PPL dan Danramil di kecamatan di daerah itu.
Upsus adalah program pemerintah pusat guna peningkatan produksi padi, jagung, dan kedele melalui program perbaikan jaringan irigasi dan sarana pendukungnya.
"Untuk Landak anggaran yang disiapkan untuk Upsus Pajele sebesar Rp.18 milyar. Diharapkan dapat terlaksana dengan hasil yang diharapkan," tegas Bupati Adrianus.
Bupati menegaskan, sebelum Utsus dilanjutkan, semua pihak harus punya komitmen dan kerja keras menjadikan yang dimimpikan. "Kita bekerja bukan karena instruksi presiden yang sudah mencanangkan," ujarnya.
Selama ini jika ada program dari pusat dilaksanakan tapi kelanjutannya tidak ada. Sehingga hasilya kembali nol, dana sudah habis, pekerjaan berhenti, karena beroriensi anggaran.
"Nah kami berharap Upsus bukan hanya tanam padi, jagung kedele. Tapi menjadikan petani yang peduli sosial. Merubah pola pikir petani. Misal bersama memperhatikan saluran air, hama dan lainnya, jangan hanya berharap dari pemerintah," tegas Adrianus.
Ia mengatakan, Upsus bukan semata melaksanakan intruksi dan program kerja presiden. Tapi, dilaksanakan harus ada upaya sosialnya, perubahan pola pikir harus jalan agar menjadikan petani yang profesional.
"Ketika padi, jagung dan kedele meningkat, pendapatan petani meningkat. Akan memiliki dampak sosial yang luas," kata Adrianus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Upsus adalah program pemerintah pusat guna peningkatan produksi padi, jagung, dan kedele melalui program perbaikan jaringan irigasi dan sarana pendukungnya.
"Untuk Landak anggaran yang disiapkan untuk Upsus Pajele sebesar Rp.18 milyar. Diharapkan dapat terlaksana dengan hasil yang diharapkan," tegas Bupati Adrianus.
Bupati menegaskan, sebelum Utsus dilanjutkan, semua pihak harus punya komitmen dan kerja keras menjadikan yang dimimpikan. "Kita bekerja bukan karena instruksi presiden yang sudah mencanangkan," ujarnya.
Selama ini jika ada program dari pusat dilaksanakan tapi kelanjutannya tidak ada. Sehingga hasilya kembali nol, dana sudah habis, pekerjaan berhenti, karena beroriensi anggaran.
"Nah kami berharap Upsus bukan hanya tanam padi, jagung kedele. Tapi menjadikan petani yang peduli sosial. Merubah pola pikir petani. Misal bersama memperhatikan saluran air, hama dan lainnya, jangan hanya berharap dari pemerintah," tegas Adrianus.
Ia mengatakan, Upsus bukan semata melaksanakan intruksi dan program kerja presiden. Tapi, dilaksanakan harus ada upaya sosialnya, perubahan pola pikir harus jalan agar menjadikan petani yang profesional.
"Ketika padi, jagung dan kedele meningkat, pendapatan petani meningkat. Akan memiliki dampak sosial yang luas," kata Adrianus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015