Pontianak (Antara Kalbar) - Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura siap bersaing dengan sejumlah perguruan tinggi lain yang masuk Regional V dalam ajang Kontes Robot Indonesia di Banjarmasin, 7 - 9 Mei mendatang.
"Ada tiga tim di tiga kategori dari Fakultas Teknik Untan yang bakal ikut lomba di tingkat regional," kata Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Ferry Hadari di Pontianak, Kamis.
Ketiga kategori itu yakni Kontes Robot Abucon Indonesia, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia kategori beroda dan berkaki. Tema untuk Kontes Robot Abucon Indonesia pada tahun ini adalah badminton. Jadi, setiap perguruan tinggi membuat sepasang robot yang dapat bermain badminton.
Nantinya, ujar Ferry Hadari, robot-robot tersebut akan bertanding dengan robot sejenis dari peserta yang diundi secara acak. "Pemenangnya adalah robot yang mendapat poin tertinggi," ujar dia. Ia menambahkan, begitu juga untuk robot pemadam kebakaran. Masing-masing akan dipertandingkan untuk menentukan siapa yang paling cepat dan paling sedikit melakukan kesalahan dalam memadamkan api.
Bagi Fakultas Teknik Untan, mengikuti kontes robot sudah kerap dilakukan. Bahkan sejak tahun 2012, sudah keempat kalinya tim dari Fakultas Teknik Untan lolos ke seleksi tingkat regional.
Pada tahun 2012, mereka meraih juara dua tingkat regional dan nasional dalam Kontes Robot Indonesia yang digelar di Bandung. Saat itu, tim berhasil menyisihkan pesaing lain seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Surabaya.
Kemudian saat di Bali setahun berikutnya, mendapat penghargaan desain terbaik untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia kategori berkaki. Sedangkan tahun lalu, ketika memasuki seleksi tahap dua di Lombok, Nusa Tenggara Barat, robot mengalami kerusakan sehingga tim gagal meraih prestasi terbaik.
Regional V meliputi perguruan tinggi di Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT dan Bali.
"Mahasiswa yang ikut, dari angkatan 2011 hingga 2013," kata dia. Ia bersyukur mendapat dukungan dari banyak pihak seperti Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Rektorat Untan serta Fakultas Teknik Untan mengingat biaya pembuatan masing-masing robot cukup mahal. Robot Abucon misalnya, butuh dana sekitar Rp33 juta. Robot pemadam yang beroda, biaya pembuatannya sekitar Rp10 juta, sedangkan yang berkaki Rp22 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Ada tiga tim di tiga kategori dari Fakultas Teknik Untan yang bakal ikut lomba di tingkat regional," kata Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Ferry Hadari di Pontianak, Kamis.
Ketiga kategori itu yakni Kontes Robot Abucon Indonesia, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia kategori beroda dan berkaki. Tema untuk Kontes Robot Abucon Indonesia pada tahun ini adalah badminton. Jadi, setiap perguruan tinggi membuat sepasang robot yang dapat bermain badminton.
Nantinya, ujar Ferry Hadari, robot-robot tersebut akan bertanding dengan robot sejenis dari peserta yang diundi secara acak. "Pemenangnya adalah robot yang mendapat poin tertinggi," ujar dia. Ia menambahkan, begitu juga untuk robot pemadam kebakaran. Masing-masing akan dipertandingkan untuk menentukan siapa yang paling cepat dan paling sedikit melakukan kesalahan dalam memadamkan api.
Bagi Fakultas Teknik Untan, mengikuti kontes robot sudah kerap dilakukan. Bahkan sejak tahun 2012, sudah keempat kalinya tim dari Fakultas Teknik Untan lolos ke seleksi tingkat regional.
Pada tahun 2012, mereka meraih juara dua tingkat regional dan nasional dalam Kontes Robot Indonesia yang digelar di Bandung. Saat itu, tim berhasil menyisihkan pesaing lain seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Surabaya.
Kemudian saat di Bali setahun berikutnya, mendapat penghargaan desain terbaik untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia kategori berkaki. Sedangkan tahun lalu, ketika memasuki seleksi tahap dua di Lombok, Nusa Tenggara Barat, robot mengalami kerusakan sehingga tim gagal meraih prestasi terbaik.
Regional V meliputi perguruan tinggi di Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT dan Bali.
"Mahasiswa yang ikut, dari angkatan 2011 hingga 2013," kata dia. Ia bersyukur mendapat dukungan dari banyak pihak seperti Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Rektorat Untan serta Fakultas Teknik Untan mengingat biaya pembuatan masing-masing robot cukup mahal. Robot Abucon misalnya, butuh dana sekitar Rp33 juta. Robot pemadam yang beroda, biaya pembuatannya sekitar Rp10 juta, sedangkan yang berkaki Rp22 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015