Jember (Antara Kalbar) - Sejumlah peserta Kontes Robot Indonesia
mengatakan peserta dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS),
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas
Brawijaya (UB) Malang merupakan pesaing terberat dalam kontes robot
tersebut.
"Ketiga perguruan tinggi itu sudah punya nama dalam kontes robot,
sehingga mereka saingan berat dalam Kontes Robot Indonesia Regional IV,"
kata salah seorang peserta Kontes Robot Indonesia dari Institut
Teknologi Nasional Malang, Mufti Al-Akhori di GOR Perjuangan 45 Kampus
Politeknik Negeri Jember (Polije), Sabtu.
Kontes Robot Indonesia Regional IV yang digelar di Politeknik
Negeri Jember, Jawa Timur, pada 6-7 Mei 2016, diikuti sebanyak 91 tim
dari 34 perguruan tinggi negeri dan swasta yang meliputi Provinsi Jawa
Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi
Selatan.
"Kami akan menampilkan karya terbaik untuk Kontes Robot Indonesia
dan kebetulan kami tim peserta dari Kontes Robot Seni Tari Indonesia
(KRSTI) dan tidak memikirkan menang atau kalah," tuturnya.
Untuk membuat robot dengan tema "Robot Penari Topeng Betawi" itu,
mahasiswa ITN Malang memerlukan waktu sekitar dua bulan untuk membuat
robot sesuai dengan kriteria lomba dan menghabiskan biaya sekitar Rp20
juta.
"Dengan mengikuti kontes robot ini, kami banyak mendapat pengalaman
dan pelajaran yang berharga dari beberapa peserta lainnya, sehingga
bisa mengetahui lebih banyak tentang robotik," ucap mahasiswa semester 6
ITN Malang itu.
Sementara peserta Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) dari PENS,
Altov Noval mengatakan semua tim dari masing-masing perguruan tinggi
negeri dan swasta memiliki keunggulan tersendiri dan semuanya menjadi
pesaing berat dalam Kontes Robot Indonesia.
"Semua tim punya peluang untuk menang dalam Kontes Robot Indonesia
dan kami hanya berusaha menampilkan karya robotik terbaik dalam kontes
ini," tuturnya.
Ia mengatakan robot energi terbarukan yang diberi nama "Pens-ae"
itu dibuat sejak Oktober 2015 dan banyak kesulitan yang dihadapi tim
untuk merakit robot tersebut, namun perlahan-lahan diperbaiki
kekurangannya.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuat robotik sesuai
dengan tema yang ditentukan dan menang atau kalah, biar juri yang
berpengalaman dan profesional yang menentukan," katanya.
Kontes Robot Indonesia 2016 mempertandingkan lima divisi yakni
Kontes Robot (Asia-Pasifik Broadcasting Union) ABU Indonesia (KRAI),
Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, KRPAI tipe
berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot
Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Kontes Robot di Politeknik Negeri Jember tersebut dibuka oleh
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof Intan Ahmad dan dihadiri oleh
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, serta Bupati Jember Faida.
Kontes Robot Indonesia, Robot Menari Topeng Betawi
Senin, 9 Mei 2016 9:37 WIB