Singkawang (Antara Kalbar) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan PKK Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Kampanye Diversifikasi Konsumsi dan Keamanan Pangan di Kelurahan Sungai Bulan Kota Singkawang, Kamis.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua TPPKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis.
Wakil Wali Kota Singkawang, Abdul Mutalib mengatakan kampanye itu merupakan kegiatan awal dalam membangun ketahanan pangan melalui pendekatan yang persuasif serta sebagai upaya memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman sejak usia dini serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menyukseskannya.
"Perlu dilakukan sosialisasi dan gerakan secara terus menerus sampai masyarakat mengerti dan mau mengubah perilaku pola konsumsi pangan," jelasnya.
Abdul Mutalib mengungkapkan Pemerintah berupaya untuk memotivasi warga Singkawang dalam melakukan gerakan percepatan diversifikasi konsumsi dan ketahanan pangan yaitu dengan melakukan lomba pemanfaatan pekarangan pada tingkat Kota Singkawang.
"Saya minta untuk para Camat, Lurah, Penyuluh WKPP, kelompok wanita tani atau dasa wisma serta pihak-pihak yang terkait agar dapat berpartisipasi dan bersungguh-sungguh dan memaksimalkan perannya demi kesuksesan kegiatan tersebut, ini menjadi perhatian saya karena sesuai dengan Misi Pemerintah Kota Singkawang yang ke empat yaitu peningkatan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah," kata Abdul.
"Kegiatan ini dapat meminimalkan pengeluaran di tingkat rumah tangga di samping itu juga dapat menambah penghasilan warga, sehingga pendapatan masyarakat dapat meningkat," lanjutnya.
Abdul menambahkan menurut perhitungan kebutuhan konsumsi per kapita Kota Singkawang sekarang adalah Rp17.650/hari, jadi untuk mengkonsumsi pangan ideal setiap satu warga Singkawang memerlukan uang sebesar Rp17.650.
Dengan kegiatan pemanfaatan pekarangan dapat menekan pengeluaran serta dapat memenuhi konsumsi pangan harian secara mandiri, selain itu juga dapat menambah penghasilan dengan menjual produk hasil pemanfaatan pekarangan tersebut.
Ketua TPPKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis S.Pd mengatakan sebagai Ketua TPPKK Propinsi dirinya mempunyai tugas untuk membangun mental masyarakat Kalimantan Barat, sehingga sosialisasi tentang diversifikasi pangan harus perlu dilakukan agar masyarakat Kalimantan Barat terpenuhi gizinya.
Lebih lanjut Frederika mengatakan untuk hidup aktif dan sehat manusia memerlukan 40 jenis zat gizi dalam jumlah cukup dari berbagai jenis makanan, untuk itu kita perlu mengkonsumsi pangan yang bergizi dan seimbang.
Frederika juga mengatakan kondisi saat ini pola konsumsi pangan penduduk Indonesia masih terdapat ketimpangan, konsumsi padi-padian terutama beras masih tinggi, sementara untuk konsumsi hewani, umbi-umbian dan sayuran rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan diversifikasi pangan, diantaranya peningkatan keanekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik daerah.
Tugas dari ibu-ibu agar bisa mengolah makanan yang lebih variatif dari umbi-umbian supaya anak-anak tidak bosan dan mau memakan umbi-umbian,seperti jagung, keladi dan lain-lain, resep untuk mengolah umbi-umbian tersebut bisa di dapat di kantor PKK," katanya.
Frederika juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengubah pola makan dengan memenuhi gizi yang seimbang dan beragam, jangan hanya satu jenis saja, perbanyak makan ikan karena banyak mengandung omega 3.
Pada kesempatan yang sama Frederika berpesan kepada anak-anak sekolah agar berhati-hati memilih jajanan karena jajanan yang beredar sekarang banyak mengandung zat berbahaya, serta hindari dan jangan mencoba memakai narkoba, katanya. (rilis Humas Pemkot Singkawang/Lia Savona).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua TPPKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis.
Wakil Wali Kota Singkawang, Abdul Mutalib mengatakan kampanye itu merupakan kegiatan awal dalam membangun ketahanan pangan melalui pendekatan yang persuasif serta sebagai upaya memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman sejak usia dini serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menyukseskannya.
"Perlu dilakukan sosialisasi dan gerakan secara terus menerus sampai masyarakat mengerti dan mau mengubah perilaku pola konsumsi pangan," jelasnya.
Abdul Mutalib mengungkapkan Pemerintah berupaya untuk memotivasi warga Singkawang dalam melakukan gerakan percepatan diversifikasi konsumsi dan ketahanan pangan yaitu dengan melakukan lomba pemanfaatan pekarangan pada tingkat Kota Singkawang.
"Saya minta untuk para Camat, Lurah, Penyuluh WKPP, kelompok wanita tani atau dasa wisma serta pihak-pihak yang terkait agar dapat berpartisipasi dan bersungguh-sungguh dan memaksimalkan perannya demi kesuksesan kegiatan tersebut, ini menjadi perhatian saya karena sesuai dengan Misi Pemerintah Kota Singkawang yang ke empat yaitu peningkatan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah," kata Abdul.
"Kegiatan ini dapat meminimalkan pengeluaran di tingkat rumah tangga di samping itu juga dapat menambah penghasilan warga, sehingga pendapatan masyarakat dapat meningkat," lanjutnya.
Abdul menambahkan menurut perhitungan kebutuhan konsumsi per kapita Kota Singkawang sekarang adalah Rp17.650/hari, jadi untuk mengkonsumsi pangan ideal setiap satu warga Singkawang memerlukan uang sebesar Rp17.650.
Dengan kegiatan pemanfaatan pekarangan dapat menekan pengeluaran serta dapat memenuhi konsumsi pangan harian secara mandiri, selain itu juga dapat menambah penghasilan dengan menjual produk hasil pemanfaatan pekarangan tersebut.
Ketua TPPKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis S.Pd mengatakan sebagai Ketua TPPKK Propinsi dirinya mempunyai tugas untuk membangun mental masyarakat Kalimantan Barat, sehingga sosialisasi tentang diversifikasi pangan harus perlu dilakukan agar masyarakat Kalimantan Barat terpenuhi gizinya.
Lebih lanjut Frederika mengatakan untuk hidup aktif dan sehat manusia memerlukan 40 jenis zat gizi dalam jumlah cukup dari berbagai jenis makanan, untuk itu kita perlu mengkonsumsi pangan yang bergizi dan seimbang.
Frederika juga mengatakan kondisi saat ini pola konsumsi pangan penduduk Indonesia masih terdapat ketimpangan, konsumsi padi-padian terutama beras masih tinggi, sementara untuk konsumsi hewani, umbi-umbian dan sayuran rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan diversifikasi pangan, diantaranya peningkatan keanekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik daerah.
Tugas dari ibu-ibu agar bisa mengolah makanan yang lebih variatif dari umbi-umbian supaya anak-anak tidak bosan dan mau memakan umbi-umbian,seperti jagung, keladi dan lain-lain, resep untuk mengolah umbi-umbian tersebut bisa di dapat di kantor PKK," katanya.
Frederika juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengubah pola makan dengan memenuhi gizi yang seimbang dan beragam, jangan hanya satu jenis saja, perbanyak makan ikan karena banyak mengandung omega 3.
Pada kesempatan yang sama Frederika berpesan kepada anak-anak sekolah agar berhati-hati memilih jajanan karena jajanan yang beredar sekarang banyak mengandung zat berbahaya, serta hindari dan jangan mencoba memakai narkoba, katanya. (rilis Humas Pemkot Singkawang/Lia Savona).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015