Putussibau (Antara Kalbar) - Kabupaten Kapuas Hulu selama ini dikenal sebagai penghasil kerupuk basah nomor satu di Provinsi Kalimantan Barat. Namun beberapa waktu terakhir beredar isu bahwa salah satu penjual kerupuk basah atau temet yang menggunakan bahan mengandung formalin.
    
Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu langsung bergerak cepat. Hasilnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu dr Harrison M Kes menegaskan isu tersebut tidak benar.
    
"Tanggal 21 April kemarin kita mengambil sampel kerupuk basah ditempat yang di duga berformalin. Pagi-pagi kami pergi ketempat pemilik, tanpa pemberitahuan. Ditempat penjual kami mengambil sampel secara acak sebanyak tiga buah dalam panci," kata Harrison diruang kerjanya, Selasa.
    
Setelah mendapatkan sampel, Dinkes Kapuas Hulu mengirimkannya ke balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan RI di Pontianak.
    
"Kami kirim ke badan POM RI Pontianak, tanggal 30 April sudah ada hasil. Kita terima jika tidak ada terdeteksi adanya formalin dan boraks dengan surat tertulis dari kepala BPPOM dengan nomor PM 04.04.98204.15.736," bebernya.
    
Sugeng Riyanto (32) pemilik warung Mari Rasa yang diisukan memproduksi kerupuk basah berformalin mengungkapkan sebelumnya ia sudah mengantisipasi jika dagangannya akan disaingi secara tidak sehat oleh pedagang lain.
      
"Ini sudah memperburuk citra kerupuk basah kami yang sudah kami bangun puluhan tahun. Kami berharap supaya orang yang tidak bertanggungjawab supaya dicari oleh pihak yang berwajib," ujar Sugeng.
      
Sugeng mengatakan, warungnya sejak dibuka 2012 silam sudah mengantongi izin laik sehat dari Dinkes Kapuas Hulu. Pengurusan izin itu kata Sugeng sebagai diantisipasi untuk menghindari niat jahat dari pedagang lain.
      
"Kebetulan juga kemarin pihak dinas kesehatan melakukan pengujian rutin setiap enam bulan sekali. Sebelumnya memang ada kami dengar pelanggan kami, mengadu jika kerupuk basah yang kita jual ada formalin. Mungkin orang iri, nggak senang lihat kita senang," terang Sugeng yang juga anggota binaan Inkubator BPPT.

Pewarta: Andre

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015