Ketapang (Antara Kalbar) - Warga di Kota Ketapang mengkhawatirkan sumber baku air yang diolah PDAM setempat karena Sungai Pawan yang digunakan banyak terdapat pelaku penambangan emas tanpa izin yang menggunakan zat kimia mercuri terutama di daerah pehuluan.
   
Opi, salah seorang konsumen PDAM Ketapang mengatakan, bahwa dirinya sebagai konsumen PDAM sangat khawatir terhadap adanya zat kimia mercuri yang sudah larut dengan air Sungai Pawan Ketapang itu.
   
"Kemungkinan bukan hanya mercuri saja yang terdapat dalam kandungan di air yang dialirkan perusahaan air minum itu, kemungkinan zat adiktif lain juga ada,hal itu tidak baik untuk kesehatan," ungkapnya.
   
Diakuinya,selama ia menjadi pelanggan PDAM, air yang dialirkan itu tidak pernah digunakan untuk ikonsumsi baik diminum maupun untuk menanak nasi. Air itu hanya digunakannya untuk mandi dan mencuci pakaian saja.
   
"Saya kalau untuk konsumsi sehari-hari menggunakan air galon mineral, khawatir jika menggunakan air dari PDAM khawatir tercemar zat kimia berbahaya seperti merkuri," kata dia.
   
Ia berharap, instansi terkait dapat melakukan tes laboraturium terhadap air bersih dari PDAM Ketapang itu agar masyarakat tahu,apakah ada atau tidaknya zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan yang  terkandung pada air yang dialirkan ke konsumennya.itu.
   
Direktur PDAM Ketapang, M Taufik membenarkan air PDAM beberapa waktu agak keruh. Hal tersebut terjadi karena gangguan teknis pada saluran penyedot air yang tersumbat.

Sedangkan penyaluran atau distribusi air kepada pelanggan terus berlangsung sehingga lumpur dalam tempat penampungan yang mengendap ikut terdistribusi.
   
"Ada jaringan yang sumbat sehingga buat air keruh, kejadiannya malam. Yang keruh hanya di arah Mulia Baru Ke Desa Sukaharja," katanya.
   
Namun saat ini menurutnya sudah perbaiki pihaknya dan tak ada masalah lagi. "Ganguan langsung kita atasi, sekarang sudah diperbaiki, jadi tak ada masalah lagi. Kita akan selalu mengontrol kondisi air untuk pelanggan," tuturnya.
   
Ia menambahkan air keruh juga bisa terjadi karena listrik PDAM padam. Sebab ketika mesin pada kondisi air yang ditampung tak stabilsehingga lumpur yang terendap di bawah naik ke atas dan ikut terdistribusi kepada pelanggan.
   
"Kita sarankan pelanggan mengeluarkan air lima menit dahulu tapi jangan ditampung. Karena biasanya air pertama keruh tapi setelah itu kemungkinan jernih, jarang kotor lagi," ucapnya.
  
Taufik mengimbau jika ada pelanggan PDAM yang megalami air di rumahnya keruh atau persoalan-persoalan lain seperti macet dan lain sebagainya segera melapor kepada pihak PDAM agar bisa segera diatasi.
   
"Kalau ada persoalan seperti air keruh dan lain sebagaianya. Kita mengimbau agar pelanggan PDAM memberitahukannya kepada kita segera. Sehingga petugas kita bisa mengecek dan mencari tahu penyebabnya agar bisa segera diatasi," tuturnya.

Pewarta: John

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015