Jakarta (Antara Kalbar) - Badan PBB untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, UNICEF, mengkhawatirkan kelahiran bayi-bayi di Nepal yang tidak mendapatkan perawatan kesehatan dasar di wilayah yang terkena dampak dua kali gempa besar.

"Sekitar 12 bayi lahir setiap jam tanpa mendapatkan perawatan kesehatan dasar di wilayah yang terkena dampak dua gempa dahsyat akibat kerusakan besar fasilitas kelahiran," kata staf perwakilan UNICEF di Nepal Tomoo Hozumi berdasarkan keterangan pers yang diterima dari Kathmandu, Sabtu.

UNICEF mengingatkan bahwa hingga satu bulan mendatang, 18.000 nyawa bayi dan ibu melahirkan terancam jika tidak ada tindakan untuk memperbaiki sistem perawatan kesehatan.

Sedikitnya 70 persen pusat bersalin di 14 distrik wilayah yang terkena dampak gempa mengalami rusak parah atau hancur.

Selain itu, banyak perempuan hamil yang tidak memiliki akses untuk mendapat perawatan guna memastikan keadaan bayi mereka karena fasilitas yang tersedia dibanjiri oleh pasien lain.

"Ribuan orang kehilangan rumah mereka, termasuk para ibu yang tidak memiliki tempat aman untuk tinggal dengan bayi mereka yang baru lahir. Kami sangat khawatir dengan keselamatan bayi serta ibu mereka," kata Hozumi.

Sebelum gempa berkekuatan 7,8 SR pada 25 April dan gempa 7,3 SR pada 12 Mei lalu, akses perawatan kesehatan ibu dan bayi di Nepal dinilai masih sangat terbatas.

UNICEF mencatat setiap hari ada 38 bayi yang baru lahir meninggal dunia karena penyebab yang masih bisa dicegah dan satu perempuan meninggal setiap delapan jam akibat komplikasi saat melahirkan.

Sebelum gempa kedua, hanya 39 persen ibu di 14 distrik yang terkena dampak gempa melahirkan di fasilitas resmi dan 59 persen ibu hamil mendapat layanan pra kelahiran.

"Ibu hamil juga membutuhkan dukungan karena risiko kelahiran prematur, keguguran dan komplikasi meningkat di tengah stres dan kebingungan akibat gempa bumi," kata Hozumi.

UNICEF memperkirakan sekitar 90 ibu hamil dalam satu hari memerlukan operasi sesar di wilayah gempa.

Sejak gempa pertama yang menewaskan lebih dari 8.000 orang, UNICEF telag meluncurkan permohonan bantuan 50 juta dolar AS dari seluruh dunia untuk mendukung respons kemanusiaan di Nepal selama tiga bulang mendatang.

(M053/A. Lazuardi)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015