Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengatakan pihaknya akan mendorong investasi yang ada di Kalbar untuk meningkatkan industri pengelolaan, khususnya manufaktur berbasis sumber daya alam.

"Jika selama ini masih banyak investasi yang ada hanya sebatas mengelola bahan baku, namun kita akan mendorong untuk proses industri," kata Christiandy di Pontianak, Senin.

Dia mencontohkan, jika selama ini ada investor yang mendapatkan izin lahan sawit dan perusahaan itu hanya mengelola bahan baku, diharapkan perusahaan itu bisa segera mendirikan pabrik pengelolaan sehingga "outcome" dari perusahaan itu bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

"Paling tidak, ada turunan dari CPO yang sudah diolah oleh industri tersebut seperti sabun, minyak goreng, mentega atau yang lainnya. Dengan demikian produk yang dihasilkan selain bisa digunakan oleh masyarakat lokal, juga bisa diekspor keluar negeri dengan harga yang lebih tinggi dari pada hanya menjual CPO saja," tuturnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang ada di BPMPTSP Kalbar, iklim investasi di Kalbar cukup banyak diminati oleh beberapa investor dari beberapa negara, baik itu Tiongkok, Singapura, Malaysia dan beberapa negara di Eropa.

"Untuk tahun 2015 ini saja misalnya, investor dari Singapura menjadi negara tertinggi yang menanamkan modalnya di Provinsi Kalimantan Barat dengan 69 proyek dan rencana investasi mencapai Rp30,98 triliun," katanya.

Berdasarkan data Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Provinsi Kalbar, proyek yang telah terealisasi dari negara itu hingga 31 Desember 2014 baru mencapai 49 proyek atau senilai Rp14,39 triliun.

Selain itu, Malaysia juga sudah menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Kalbar, dengan rencana 62 proyek dan nilai investasi mencapai Rp20,46 triliun. Namun, negeri jiran tersebut baru merealisasikan investasinya senilai Rp11,33 triliun dengan capaian 29 proyek.

"Demikian dengan beberapa negara lainnya seperti Tiongkok, Korea Selatan dan beberapa negara lainnya menunjukkan iklim investasi di Kalbar cukup menjanjikan. Namun, kita harapkan investasi yang masuk nanti bisa lebih kepada pengelolaan manufaktur berbasis SDA, karena potensi SDA kita masih cukup banyak yang bisa dikembangkan," tuturnya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015